Menariknya, film yang sebagian besar shooting-nya di kawasan Kota Cimahi ini, bukan cuma mengangkat budaya Sunda yang berasal dari Jawa Barat saja, melainkan juga budaya yang berasal dari daerah lain, misalnya budaya Batak, Sumatera Utara. Hal tersebut nanti bisa diwakilkan dari karakter salah satu pemainnya. Â Masuknya unsur budaya lain ini merupakan simbol keberagaman budaya yang ada di tanah air.Â
Ketua DPP AJMII, Achmad Syafei yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kehadiran sinetron komedi Sunda tersebut. Praktisi seni dan pemerhati kebudayaan di Kota Cimahi ini berharap film ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Dia juga mengajak teman-temannya dari kalangan media untuk turut andil mempublikasikan sinetron tersebut sehingga mampu menjadi salah satu tontonan dan hiburan yang edukatif.Â
"Mari kita bangkitkan kembali dunia perfilman di tanah air, khususnya di Kota Cimahi ini. Selama ini kita sering disuguhkan dengan aneka film luar negeri yang nota bene akar budayanya jauh berbeda dengan bangsa kita. Oleh karena itu, mari kita dukung usaha Pak Haji Herman untuk membuat film ini. Kita berharap film ini mampu mengikuti jejak film sejenis yang sudah duluan booming yaitu film Preman Pensiun," ungkap Achmad Syafei yang juga turut bermain dalam film "Hayang Kawin" ini. Â Â
Menurut rencana, sinetron bernuansa budaya Sunda ini akan segera tayang malam ini (Minggu, 12/02/2023) pukul 20.30 WIB di saluran AKTV. Semoga dunia perfilman di tanah air semakin menggeliat dan seniman Kota Cimahi semakin eksis berkarya.
Salam pena kreatif
J. Haryadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H