Ada beberapa alasan mengapa pohon ini disebut cannonball. Ada yang mengatakan bahwa disebut begitu karena ukuran buahnya menyerupai bola meriam. Alasan lainnya karena saat buah tanaman ini sudah matang dan jatuh ke tanah, buahnya retak dan terbuka ketika menyentuh tanah. Jatuhnya buah ini sering menimbulkan suara ledakan kecil.
Secara umum tumbuhan berkayu memiliki bunga yang muncul dari tunas muda, pucuk atau ranting pohonnya. Namun, ada juga sebagian tumbuhan yang menghasilkan bunga dan buah di batang atau cabang utama.
Fenomena seperti ini dikenal dengan istilah "cauliflora", berasal dari kata Latin "caulis" dan "flor" yang artinya "batang" dan "bunga". Tumbuhan yang menghasilkan bunga dan buah di batang atau cabang utama disebut "cauliflorous".
Buah cannonball berbentuk bulat, mirip bola peluru pada atletik tolak peluru dan tekstur kulit buahnya seperti kayu. Diameternya mulai dari 15-24 Cm, beberapa di antara buahnya ada yang menjuntai hingga permukaan tanah. Satu pohon bisa berbuah sebanyak 200-300 buah.
Keunikan cannonball terletak pada bunga yang sangat eksotis. Warna bunganya merah jambu merekah dengan putik berwarna kuning dan beraroma harum semerbak. Setiap malam dan pagi, bunga pohon ini mengeluarkan wangi yang khas.
Sangat berlawanan dengan buahnya yang berbau busuk menusuk hidung. Proses dari bunga mekar sampai menjadi buah sebesar buah kelapa memerlukan waktu sekitar 12-18 bulan.
Ternyata buah cannonball dapat dimakan, tetapi umumnya tidak dimakan oleh manusia karena memiliki bau yang tidak sedap. Biasanya buahnya hanya diberikan sebagai pakan ternak seperti babi dan unggas domestik.
Selain di Taman Kartini, Kota Cimahi, pohon cannonball bisa kita jumpai di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Juga dapat kita temukan di Kebun Raya Bogor, dan lokasi objek wisata Arboretum di Sumber Brantas, Batu, Malang, Jawa Timur, serta bisa kita jumpai di Botanical Garden, Singapore.