Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Linda Marlina, Kartini Masa Kini yang Ahli Origami

25 April 2020   07:59 Diperbarui: 25 April 2020   07:55 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Origami yang dibuat untuk display toko di 17 counter Frank n Co di Indonesia karya Linda Marlina (sumber: dokpri)

Siapa sangka kalau lulusan Fakultas MIPA Jurusan Matematika Unpad Angkatan 1997 ini akhirnya menjadi seorang ahli origami. Semua ini bermula antara 2006 atau 2007. Secara tidak sengaja Linda Marlina ikut belajar di kelas pelatihan origami untuk ibu-ibu yang diselenggarakan oleh salah seorang adik angkatannya waktu masih sama-sama akif di Masjid Salman, Institut Teknologi Bandung (ITB). Kebetulan waktu itu kelas origami itu letaknya berdekatan dengan sekolah anaknya. 

"Saya ikut daftar sambil menunggu anak beraktivitas di sekolah. Saya mengambil kelas satu kali seminggu, selama enam kali. Saat itu saya memang full time ibu rumah tangga setelah resign dari pengajar matematika tahun 2003. Saya mempunyai anak kembar di tahun 2004 itu sebagai pertimbangan resign," ujar Linda sambil mengenang peristiwa 17 tahun silam tersebut.

Setelah mengikuti kelas origami dan mulai mencoba beberapa bentuk, Linda jadi tertarik. Ia merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh tentang origami. Sambil terus mengikuti kelas yang tersu berjalan, ia juga mulai mencari tahu tentang origami dari berbagai sumber. 

Linda Marlina, S.Si dan sang suami, M. Lukman
Linda Marlina, S.Si dan sang suami, M. Lukman

"Ternyata manfaat origami itu banyak, terutama untuk anak. Sementara saya sendiri juga baru tahu. Saya pikir pasti belum banyak masyarakat Indonesia yang tahu. Nah, akhirnya timbul ketertarikan untuk belajar lebih dalam. Kebetulan suami saya mendukung. Beliau begitu support sampai saat ini. Beliau selalu membawakan buku-buku origami atau mengunggah e-book-nya, hingga menyusunnya menjadi sebuah e-library," ujar lulusan S2 Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2013 ini dengan haru.

Saat ini ada ribuan buku, majalah bulanan dari seluruh dunia, dan beragam jurnal tentang origami yang menjadi koleksi pribadinya. Semua itu tersimpan rapi dalam memori komputernya dan menjadi bahan bacaan, serta materi mengajarnya di bidang origami.

Linda Marlina dan keluarga (sumber: dokumen pribadi)
Linda Marlina dan keluarga (sumber: dokumen pribadi)

Dari Belajar Jadi Mengajar

Setelah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan Linda di bidang origami semakin meningkat, timbulah niatnya untuk membuat buku panduan pelatihan origami sendiri. Latar belakangnya yang pernah menjadi seorang guru dan instruktur menjadi bekalnya dalam menyusun buku tersebut. Beberapa buku origami yang pernah dibuatnya adalah: Buku Origami untuk anak Usia Dini (2012), Buku Origami 3D (2013), dan Buku Kreasi Cantik Bunga Origami (2015). 

"Mulanya saya membuat pelatihan origami ini tidak untuk tujuan bisnis. Saya membuka pelatihan khusus untuk orang-orang terdekat saja. Ya, hitung-hitung untuk mengisi waktu luang sambil mengasah kemampuan saya," ujar putri dari pasangan A.Hasan (almarhum) dan Tuti Hastuti ini dengan nada ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun