Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Linda Marlina, Kartini Masa Kini yang Ahli Origami

25 April 2020   07:59 Diperbarui: 25 April 2020   07:55 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Origami yang dibuat untuk display toko di 17 counter Frank n Co di Indonesia karya Linda Marlina (sumber: dokpri)

"Alhamdulillah beberapa anggota komunitas senang untuk membantu dan bekerjasama sebagai team di project-project yang saya tangani. Ada yang menjadi desainer, ada yang bertindak sebagai pelipat kertas dan banyak lagi lainnya," ujar pencetus gagasan dan pelopor "Konvensi Origami Nasional ke-1 Indonesia" di Surabaya tahun 2015 ini dengan bangga.

Linda mengakatkan bahwa semua keterampilan yang diperolehnya selama ini lebih banyak dipelajarinya secara otodidak. Begitu juga dengan pekerjaan dari klien. Ia selalu menganggap bahwa project adalah sebuah tantangan yang harus ditaklukannya. 

"Saya biasanya butuh waktu untuk mempelajarinya. Saat paham dan yakin sudah sesuai dengan pakemnya, biasanya saya share atau saya ajarkan pada team sehingga kami bisa memnyelesaikan tantangan yang diberikan oleh klien," ujar istri dari M. Lukman ini dengan serius. 

Dari Origami ke Melukis 

Selain memiliki kemampuan membuat origami, Linda juga memiliki keahlian lain yaitu Suminagashi -  teknik membuat dekorasi pada kain dengan menggunakan teknik seperti membuat tekstur marmer yang dihasilkan dari tinta khusus (marbling paint). Suminagashi ini berasal dari kebudayaan tradisional Jepang dan merupakan sebuah teknik mendesain atau mewarnai wadah cair yang kemudian diimplementasikan pada kertas, kain atau juga batu. 

Aksi Linda melukis suminagashi di salah satu maal di Jakarta (sumber: dokpri)
Aksi Linda melukis suminagashi di salah satu maal di Jakarta (sumber: dokpri)

Wanita yang mempunyai motto hidup "Mun Keyeng Tangtu Pareng" ini terus mengembangkan ilmu dan pengalamannya di bidang kebudayaan Jepang. Bahkan, ia juga mampu membuat ecoprint, yaitu teknik pewarnaan alami dengan cara menempel bentuk asli tumbuhan (daun/bunga) ke permukaan kain yang diinginkan. Teknik ini prosesnya sederhana dan sangat ramah lingkungan.

"Semua itu awalnya tantangan dari klien yang saat itu membutuhkan narasumber yang ternyata bisa kita penuhi. Misalnya saat itu ada klien yang minta dibuatkan kupu-kupu untuk dekorasi acara di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta. Ya, karena abstrak, jadi saya pikir orang awam yang enggak bisa menggambar juga bisa. Awalnya E.O. yang biasa undang saya minta artis suminagashi. Saya cari, enggak ada. Saya hunting di Google, cuma ada satu seniman, tapi saya lihat hasilnya juga masih biasa saja. Lagian nomor kontaknya juga tidak ada," ujar Linda mengenang saat awal ia berkenalan dengan suminagashi.

Salah satu bentuk dekorasi di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta yang pernah dikerjakan Linda Marlina (sumber: dokpri)
Salah satu bentuk dekorasi di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta yang pernah dikerjakan Linda Marlina (sumber: dokpri)

Bukan Linda namanya kalau menyerah pada nasib. Kesulitan baginya justru menjadi sebuah tantangan yang harus ditaklukkannya. Bahkan, akhirnya justru menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

"Iseng-iseng selama 12 hari saya pelajari setiap hari dan berhasil. Akhirnya saya yang tampil. Jadi modalnya pede saja. Tanpa diduga, ternyata even itu merupakan launching sebuah produk internasional. Bahkan artis Anggun C Sasmi, Dominiq Sanda, dan Susan Bakhtiar juga hadir sebagai brand ambasador produk itu," pungkas ibu dari Naufal Zainul Arifin, Fauzan Taufiqurrahman, dan Fauzi Taufiqurrohim mengenang peristiwa bersejarah yang tak akan terlupakannya tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun