Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dadang dan Wanita Simpanannya

24 April 2020   15:15 Diperbarui: 24 April 2020   15:36 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah setahun ini Dadang meradang. Tentu bukan tanpa alasan. Keperkasaannya sebagai pria tidak tersalurkan. Sementara libido seksualnya terus menggelora bagai pemuda yang baru dilanda asmara. Tak heran kalau pikirannya pun jadi kalut bagai seekor belut yang lari kalang kabut. Pekerjaan kantornya pun kini jadi semrawut.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata sang istri, Tari, mengalami menopause dini. Gairah seksnya mati suri. Dadang tak mengerti mengapa ini terjadi, padahal usia istrinya masih relatif muda dan belum memasuki usia 40.

Sejak muda Dadang termasuk pria yang memiliki libido seks tinggi. Nafsu birahinya terkadang malampaui hati nurani. Susah sekali ia mengendalikannya. Tak jarang dulu ketika ia masih SMA, banyak sekali korbannya. Entah sudah berapa gadis yang  pernah dikencaninya, mulai gadis anak petani di desanya sampai anak pejabat terpandang di kotanya pernah menjadi kekasihnya.     

Diam-diam setiap malam, Dadang selingkuh dengan wanita simpanannya. Wanita cantik bak artis papan atas ini dikenalnya melalui salah satu media sosial (medsos) di dunia maya. Tentu saja semua ini dilakukannya tanpa sepengetahuan Tari yang selalu dingin bagaikan berada dalam freezer.

Sudah menjadi kebiasaan, Tari cepat akrab dengan bantal. Usai shalat Isya, pasti masuk kamar. Biasanya ia nonton sinetron favoritnya di televisi (TV) sambil tiduran. Belum tuntas sinetron itu dinikmatinya, sudah dipastikan dirinya segera terlelap ke alam mimpi.

Seharian Tari bekerja sebagai sekretaris di sebuah kantor pengacara ternama di kotanya. Sejak pagi hingga petang,  ia selalu sibuk menangani banyak kliennya dengan berbagai masalah hukum yang melanda mereka. Kondisi ini cukup menguras pikirannya sehingga membuat ia lelah bukan kepalang.

Dadang duduk di ruang tengah, sambil menyalakan TV yang sebenarnya tidak serius  ditontonnya. Justru ia asyik bermain handphone (HP) dengan kekasih gelapnya. Dalam kondisi darurat, TV ini bisa menjadi penyelamatnya kalau sewaktu-waktu istrinya tiba-tiba saja terbangun untuk sekadar pipis. Nonton TV adalah alasan yang paling pas mengapa ia belum tidur.

"Hai cantik ...lagi apa nih?" sapa Dadang membuka percakapan WA-nya kepada seorang wanita selingkuhannya.

"Malem Mas ganteng. Biasa nih, aku sedang tidur-tiduran Mas," balas wanita itu.

"Emang belum bobok?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun