Pemerintah Indonesia saat ini sedang bekerja keras mengatasi penyebaran virus corona (covid-19).Â
Berbagai upaya dilakukan, di antaranya dengan memberi informasi satu pintu melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Presiden Indonesia, Joko Widodo, menunjuk Kepala BNPB Doni Monardo sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.Â
Menurut informasi yang dikutip dari liputan6.com (02/03/2020), berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak 23 Januari 2020 hingga Sabtu (29/02/2020), ada 138 berita hoax terkait virus corona yang tersebar di berbagai media sosial.Â
Kondisi ini tentu sangat mengkhawtirkan dan menimbulkan kesimpangsiuran informasi yang berimbas negatif terhadap pemahaman terhadap kondisi yang sebenarnya.
Oleh sebab itu sudah tepat jika pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona menerbitkan situs resmi terkait penanganan virus corona yaitu covid19.go.id dan menjadi sumber informasi resmi satu pintu dari pemerintah.
Keberadaan situs resmi dari pemerintah tersebut ternyata tidak mengurangi beredarnya berita palsu atau berita bohong alias hoax - adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Masih banyak masyarakat yang belum bisa memahami, mana informasi yang valid dan mana yang hoax. Hal ini bisa dimaklumi karena terbatasnya pengetahuan masyarakat umum terhadap teknologi informasi.Â
Kebanyakan mereka hanya sebatas pengguna dan belum mampu mendeteksi apakah informasi yang mereka terima benar atau salah, terutama para pengguna media sosial.Â
Oleh sebab itu sangat penting masyarakat awam diberi informasi seputar cara mudah dan cepat mendeteksi hoax sehingga bertindak lebih bijak sebelum membagikannya informasi yang diterimanya kepada pihak lain.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah praktis dalam mendeteksi sebuat berita atau informasi yang kita terima melalui media sosial sehingga kita jadi tahu apakah berita atau informasi itu valid atau justru hoax.Â