Pujian kecil keluar dari mulut Mas Ibeng dan Sobirin yang mengapresiasi karya perupa senior tersebut. Saya senang melihat para seniman berbincang-bincang akrab dengan suasana penuh persaudaraan. Oh indahnya silaturahmi dan nilai sebuah pertemanan.
Usai mengupas drawing, kami diajak Kuswa menuju ruang galeri seni yang terletak di bagian atas rumahnya. Uniknya, kami harus keluar rumah dulu. Soalnya, letak tangga menuju ruang galeri berada di depan rumah. Tidak ada akses dari dalam untuk menuju ke sana.
Saat itu di luar turun hujan rintik-rintik sehingga kami harus berjalan agak cepat. Kami naik melalui tangga beton dengan sedikit memutar, sebab letak pintu ruang galeri seni itu berada di samping bangunan.
Subhanallah, ruang pamer yang berisi karya seni milik Kuswa Budiono ini ternyata sangat artistik. Saya sebagai seorang pecinta seni merasa sedang berada dalam surga. Kenikmatan rasa berada dalam ruang imaginasi yang terpatri ini ibarat mimpi yang berubah jadi nyata. Betapa tidak, hasil imajinasi sang perupa telah terwujud dalam bentuk karya seni yang indah nan mempesona.