Kalbu itu sesungguhnya tahir ...
Ia hadir membawa nur Illahi ...
Namun, ketika pikiran sudah tersesat ...
I pun jadi laknat, tidak lagi makrifat.
Jangan biarkan kalbumu tembelang ...
Jangan biarkan Iblis mengemulimu ...
Biarkan nur Illahi menepis batinmu yang pernah terluka ...
Biarkan kasam menghilang ditelan zaman.
Jika kalbumu bercakar dan terluka ...
Yang ada hanya prasangka ...
Tak ada lagi keelokan ...
Yang ada hanya caci maki dan sumpah serapah.
Wahai ruh yang dititipkan-Nya ...
Kembalilah menuju nirmala ...
Biarkan kegelapan segera sirna ...
Berganti wanginya bau surga
***
Cihanjuang, 17 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI