Kehidupan manusia tak terlepas dari seni dan budaya. Seni lahir karena olah pikir manusia yang ingin menciptakan sesuatu yang indah dan bisa dinikmati oleh panca indra, sedangkan budaya lahir dari kebiasaan seseorang berprilaku terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Keberadaan keduanya seakan-akan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Salah satu cabang seni adalah seni rupa   cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika (sumber: wikipedia).
Â
Seni rupa terbagi menjadi dua bagian, yaitu pertama seni rupa murni  seni yang diciptakan tanpa mempertimbangkan fungsinya, tetapi untuk dinikmati keindahannya. Contoh sederhana untuk seni rupa murni adalah lukisan, kaligrafi, dan patung.Â
Kita bisa menemukannya diberbagai tempat, baik di dalam ruangan ataupun di luar. Karya seni biasanya dipajang sebagai hiasan untuk memperindah tempat tersebut.
Â
Â
Kedua seni rupa terapan   seni yang diciptakan untuk digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari, tetapi juga memiliki estetika. Nilai estetika tidak terlalu diperhatikan, karena seniman lebih mementingkan nilai guna atau manfaat dari karya yang diciptakannya, sehingga seniman tidak bebas dalam mengekspresikan dirinya dalam seni rupa terapan. Â
Contoh seni rupa terapan seperti arsitektur, peralatan rumah tangga, pakaian, dan lain-lain. Saat membuat sebuah karya seni rupa terapan, sebaiknya para seniman memperhatikan minimal empat faktor utama yaitu: estetika, keamanan, kenyamanan, dan nilai guna (sumber: ilmuseni.com).