"Biaya penyelenggaraan kegiatan kami tidak terlalu besar kok. Cuma sebesar satu juta enam ratus ribu rupiah," papar ayah dari Acep Rahmat, Neneng Fitriani, dan Muhammad Farhanudin ini dengan ramah.
Menurut hasil pengamatan penulis, kalau dilihat dari meriahnya acara, rasanya tak mungkin. Namun, kenyataanya memang seperti itu. Semua bisa terjadi karena banyak warga yang rela menyumbangkan tenaganya secara suka rela tanpa harus meminta upah sepeserpun. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa budaya gotong royong masih hadir di negeri ini.
Makna Kemerdekaan
Setiap orang pasti memiliki definisi sendiri dalam memahami makna kemerdekaan. Begitu juga dengan Ketua RT.01 RW.18 Kelurahan Cibabat ini. Menurut Eep Sahrudin, ada tiga macam makna kemerdekaan. Pertama, menumbuhkan jiwa gotong royong dengan cara bersama-sama komponen masyarakat dalam membangun daerahnya. Membangun bukan cuma memerbaiki sarana fisik semata, melainkan juga membangun manusia seutuhnya.
Kedua, berterima kasih kepada para pahlawan dan syuhada yang telah mengorbankan jiwa raga mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan. Apa yang diperoleh sekarang merupakan hasil jerih payah para pejuang kemerdekaan. Oleh sebab itu sudah sepantasnya kalau generasi sekarang dan generasi selanjutnya tidak boleh melupakan jasa para pahlawan. Seperti kata founding father kita - Presiden Soekarno. Beliau pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Ketiga, menjaga kesatuan dan persatuan bangsa agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selalu terjaga. Caranya adalah saling harga-menghargai sesama anak bangsa, tanpa membedakan asal-usul, suku, ras dan agamanya. Semua sama dimata hukum dan sama-sama berhak untuk mengembangkan talenta yang ada dalam dirinya dalam rangka ikut membangun Indonesia.
Eep Sahrudin berpesan kepada generasi muda, khususnya warga yang ada di daerahnya agar mengisi kemerdekann ini dengan berbagai kegiatan yang positif, kreatif, dan inovatif. Ketua RT yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas 2 Aliyah  ini berharap agar generasi muda bercita-cita tinggi, berbakti kepada kedua orangtua, dan menghindari Narkoba.   Â
Tempat Bermukimnya Para Talenta
Warga RW 18, khususnya RT.01 merasa beruntung karena di daerah mereka banyak terdapat warga yang memiliki berbagai talenta, termasuk dibidang seni. Sebut saja nama pelukis kondang Bahar Malaka yang dikenal sebagai pelukis eksentrik. Pemilik Galeri Tepas dan Sekjen Forum Pelukis Cimahi (FORKIS) ini juga tinggal di sini. Beliu juga sering membina warga terutama para pemuda yang tertarik mendalami seni lukis di galeri miliknya yang asri.Â