Terpilih Sebagai Rektor Universitas Ma Chung
Kiprah Kun dalam dunia pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Puluhan tahun mengabdi sebagai dosen di almamaternya ITB merupakan bukti dedikasinya terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Tidak salah kalau banyak lembaga pendidikan tinggi yang tertarik meminangnya untuk mengabdi sebagai dosen di lembaga mereka.
Salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berhasil menarik simpati alumnus ITB’81 ini untuk menjadi pemimpinnya adalah Universitas Ma Chung milik  Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera (YHBS). Setelah melalui berbagai pertimbangan yang sangat matang dan melalui serangkaian proses yang profesional, maka pihak yayasan menetapkan Dr. Chatief Kunjaya, M.Sc., menjadi Rektor Universitas Ma Chung periode 2015-2019.
Universitas Ma Chung adalah sebuah universitas swasta Indonesia yang berlokasi di Villa Puncak Tidar N-01, Kota Malang, Jawa Timur. Universitas ini berada dibawah naungan Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera. Nama Ma Chung diambil dari nama sekolah yang berdiri sekitar tahun 1950-an di kota Malang.
Ide awal pendirian Universitas Ma Chung dicetuskan pada saat pelaksanaan Reuni Akbar peringatan hari ulang tahun ke-55 sekolah Ma Chung pada September 2001 di kota Xiamen, China, berlandaskan warisan semangat Ma Chung yang berintikan: rukun, bersatu, mengabdi kepada masyarakat, serta mewujudkan dedikasi kepada dunia pendidikan Indonesia. Dengan dipegang teguhnya semboyan "Waktu minum air jangan lupa sumbernya, waktu sukses balaslah budi kepada kampung halamannya", serta komitmen alumni Ma Chung di seluruh dunia, maka pada 1 Mei 2004 didirikanlah Perguruan Tinggi Ma Chung sebagai langkah awal berdirinya Universitas Ma Chung.
Sarat Pengalaman dan Penghargaan Internasional
Mantan juri Asian Physics Olympiad, di Karawaci (2000), International Physics Olympiad, di Bali (2002) dan International Earth ScienceOlympiad di Yogyakarta (2010) ini memiliki segudang pengalaman dan prestasi yang sangat membanggakan. Tidak heran kalau dunia internasional mengenalnya sebagai salah satu pakar astronomi yang cukup disegani.
Pria yang ramah ini dikenal dengan berbagai karya ilmiahnya yang ikut berkontribusi bagi perkembangan ilmu astronomi. Beliau juga tercatat memiliki dua sertifikat hak cipta yang dikeluarkan oleh Menkumham, yaitu Sertifikat Hak Cipta no 030180 (2006) dan Sertifikat Hak Cipta no 044965 (2009), sementara satu paten masih dalam proses pendaftaran.
Jauh sebelum menjabat sebagai Rektor Universitas Ma Chung, Kun memiliki segudang pengalaman bekerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada periode 1994-1995, Kun pernah menjadi pendiri dan manajer VSNET pertama yang berbasis di Kyoto University, Jepang. Hingga saat ini masih banyak astronom dari seluruh dunia yang memanfaatkan fasilitas VSNET untuk riset bintang variabel. Selama 2 tahun (2002-2004) beliau pernah menjabat sebagai wakil kepala Centre for Basic Science Education Development (CBSED) ITB. Pada periode yang sama, Kun juga  menjadi Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat Observatorium Bosscha, Lembang.
Pada tahun 2003, Kun merintis keikutsertaan Indonesia pertama dalam ajang Internasional Astronomy Olympiad di Swedia, yang selanjutnya menjadi pemicu kegiatan tahunan olimpiade Astronomi di Indonesia yang merupakan bagian dari Olimpiade Sains Nasional, hingga sekarang. Kun merupakan ketua tim pembina olimpiade astronomi Indonesia yang pertama, yang selanjutnya hampir setiap tahun menjadi juri Olimpiade Sains Nasional, beberapa kali memimpin tim nasional Indonesia dalam ajang International Astronomy Olympiad, International Olympiad on Astronomy and Astrophysics, Asia Pacific Astronomy OlympiaddanInternational Earth Science Olympiad.
Kun juga aktif dalam berbagai kegiatan dalam bidang astronomi, baik regional maupun internasional, seperti menjadi anggota Local Organizing Committee, Asia Pacific Regional IAU Meeting di Bali (2005), menjadi national representative Indonesia untuk International Astronomy Olympiad (IAO) dan Asia Pacific Astronomy Olympiad (APAO), anggota Organizing Committee Gunma Astronomical Observatory - ITB workshop (2007), dan anggota South East Asia Astronomy Network (SEAAN).