“Saya mulai jualan sekitar jam 1 atau jam 2 siang Pak, soalnya kalau jualan pagi-pagi banyak razia petugas kamtib. Jadi saya jualannya siang saja,” Jawabnya datar.
Bahkan menurut Nawawi, setiap Rabu dia tidak berjualan. Alasannya, karena setiap Rabu selalu ada razia gabungan dari berbagai unsur, bukan hanya petugas RW atau kelurahan, ada juga petugas dari Pemkot dan Kepolisian.
“Daripada bermasaah, lebih aman libur saja,” ujarnya memberi alasan.
Menjadi Langganan Mahasiswa dan Dosen LPPI
Lama berjualan di depan kampus LPPI membuat dagangan ketoprak buatan Nawawi dikenal dikalangan mahasiswa dan dosen di sana. Awalnya, dia sempat berdagang persis di depan kampus LPPI, tetapi kini dia berdagang di seberang jalan, tidak jauh dari pintu masuk kampus pusat pendidikan perbankan Indonesia tersebut.
Berdasarkan pengalaman saya mencicipi ketoprak buatan Nawawi, rasanya sangat enak. Kuncinya terletak di bumbu kacangnya yang begitu kental dan pas di lidah. Satu porsi ketoprak yang sudah diberi ketupat, cukup untuk mengobati rasa lapar. Kalau mau tambahan gizi, kita bisa minta tambahkan telor. Mungkin kalau di tempat lain, telornya di rebus, tetapi kalau di sini pakai telor dadar, yaitu di kocok dulu baru di goreng.
Nah, kalau Anda kebetulan sedang ke Jakarta dan berada di daerah Kemang, tidak ada salahnya mencoba makanan ketoprak buatan Nawawi. Cuma makannya dipinggir jalan dan hanya duduk di kursi plastik, sambil menikmati pemandangan mobil yang lalu lalang di depan kampus LPPI. Syaratnya tentu harus membuang sifat gengsi jauh-jauh.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H