MULAI BELAJAR BISNIS
Bisnis yang dicoba Eni untuk pertama kalinya adalah bisnis online. Sebenarnya usaha ini merupakan kelanjutan dari usahanya dulu ketika masih menetap di Hongkong. Saat itu dia biasa kulakan, menjual berbagai bahan sandang dari Tanah Abang, Jakarta. Usaha yang dulu pernah dilakoninya diteruskan di Indonesia dengan memanfaatkan media sosial via handphone, seperti Wats Up (WA) dan Facebook.
Semula Eni mengambil barang dagangannya dari Jakarta. Sebulan kemudian dia mencoba mencari alternatif lain dengan berangkat ke Kota Gudeg, Jogjakarta. Tujuannya sama yaitu mencari barang kulakan berupa kerajinan industri kreatif seperti dompet, tas tali, batik dan lain-lain untuk di kirim ke Hongkong.
[caption caption="Enny Succes Haan sedang berpose di gudang makanan kripik miliknya (sumber foto: J.Haryadi) "]
“Berpikir dan bertindak cepat”, itulah motto hidupnya dalam berbisnis. Itulah sebabnya dia tidak bisa diam ketika selama sebulan tinggal di Jogjakarta. Dia berpikir kalau tinggal di kota ini maka bisnisnya akan lambat berjalan, sebab banyak produk yang diciptakan merupakan industri kreatif yang mempunyai rentang waktu cukup panjang dalam proses pembuatannya.
Wanita yang pernah menjadi top leader dalam sebuah perusahaan MLM ketika masih bekerja di Hongkong ini sempat berpikir untuk menjalankan usahanya dari kampung halamannya di Kebumen. Namun niatnya itu diurungkannya mengingat jika dirinya berada tanah kelahirannya yang menurutnya linkungannya kurang kondusif untuk berbisnis, dia yakin tidak akan berhasil. Memang lingkungan menjadi salah satu faktor pemicu keberhasilan seseorang dalam berbisnis. Akhirnya dia memutuskan untuk hijrah ke Bandung.
[caption caption="Eny Success Haan saat ikut kongres BMI (Migran Institut) di Villa Telaga Ngebel-Ponorogo 16-19 Desember 2015 yang lalu (sumber foto: Eny Success Haan)"]
[caption caption="Eny Success Haan menjadi nara sumber dalam acara Kongres BMI di Ponorogo pada 16-19 Desember 2015 (sumber foto: Eny Success Haan)"]
Keputusannya untuk menetap di Kota Bandung tidaklah mudah. Apalagi modal uang yang dipegangnya pun sangat terbatas. Tidak ada satu pun keluarganya yang mendukung niatnya pindah ke sana. Namun wanita yang mempunyai cita-cita tinggi ini tak surut ke belakang. Dia tetap tegar dengan pendiriannya. Dalam hatinya dia berkata, “No One can stop me !”. Seperti apa yang dikatakan The Human Flexibility, “Jangan berharap dunia ini menjadi lebih baik, tapi jadilah manusia yang selalu siap dalam menghadapi segala perubahan atau flexsible dalam keadaan apapun.”
Kota Bandung dikenal juga sebagai kota mode. Banyak sekali jenis pakaian dengan berbagai model dan harga murah. Maklum banyak terdapat pabrik textile dan usaha konveksi, mulai dari pabrikan sampai kelas rumahan. Hal ini sejalan dengan passion-nya yang fashionable dalam berpakaian. Eni merasa nyaman dan cocok berusaha di kota ini. Dia menemukan banyak sekali peluang di sini.
[caption caption="Penulis, Eny Succes Haan dan Pelukis Cimahi Bahar Malaka di Studio Forkis, Cimahi (sumber foto: J. Haryadi)"]