Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tatang Ramdhani, Pelopor Penghijauan Gunung Burangrang yang Terlupakan

17 Januari 2016   08:31 Diperbarui: 17 Januari 2016   11:09 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Ayi, sistem yang diterapkan oleh Dompet Dhuafa saat itu terhadap Kelompok Peternakan Madani adalah sistem bagi hasil dengan komposisi 40:60. Pengurus (manajemen) Kelompok Peternakan Madani mendapat bagian 40% dari keuntungan hasil penjualan ternak, sedangkan peternak mendapat bagian 60%. Uang yang diperoleh manajemen dipergunakan untuk kepentingan kelompok. Selain itu juga juga dipakai untuk kegiatan sosial seperti membayar tunggakan uang SPP anak anggota atau membantu biaya berobat bagi masyarakat yang tidak mampu. 

Setiap tahun jumlah anggota Kelompok Peternakan Madani pimpinan Ayi terus bertambah dan bantuan ternak juga berkembang pesat. Bahkan kelompoknya pernah mendapat bantuan modal 380 ekor kambing dan 14 ekor sapi yang dikelola oleh 113 peternak. Dalam setahun biasanya mereka panen dua kali, yaitu pada saat menjelang Ramadhan dan menjelan Idul Adha.

Sejak 2006-2011, Kelompok Peternakan Madani pimpinan Ayi oleh Dompet Dhuafa dijadikan contoh dan menjadi sentral tempat Pelatihan Usaha Peternakan, khususnya kambing dan sapi. Dampaknya, pemerintah mulai memperhatikan pembangunan di daerah mereka. Akses jalan semakin baik dan perekonomian masyarakat juga meningkat pesat.

[caption caption="Kantor Kelompok Peternakan Madani pimpinan Tatang Ramdhani Di Desa Cipada Kecamatan Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat (Sumber foto: J. Haryadi)"]

[/caption]

[caption caption="Plang Nama yang menjelaskan tentang kantor Kelompok Peternakan Madani (Sumber foto: J. Haryadi)"]

[/caption]

Keberhasilan Ayi dan kelompok peternaknya dalam menjalankan amanah Dompet Dhuafa tidak diragukan lagi. Faktanya, dari 16 kelompok peternak yang terdaftar dalam AKTTA Jawa Barat, hanya Kelompok Ternak Madani yang mendapat sertifikat kemandirian dari Dompet Dhuafa Bandung, karena dinilai sesuai dengan konsep Sosial Intrepreneur.

Puncaknya pada 2013, usaha Kelompok Peternakan Madani pimpinan Ayi dianggap mampu untuk berdiri sendiri dan mendapat sertifikat kemandirian dari Dompet Dhuafa Jawa Barat. Artinya, Dompet Dhuafa melepas Kelompok Peternakan Madani dari program mereka dan mendapat bantuan lagi.

Mimpi Yang Belum Terwujudkan

Sejak Dompet Dhuafa menarik kembali bantuannya terhadap usaha Kelompok Peternakan Madani,  usaha mereka pelan-pelan kembali meredup dan akhirnya fakum sama sekali. Ayi dan rekan-rekannya kini hanya fokus menjalankan usaha dibidang pertanian.

“Pada realitanya, masyarakat di desa kami sebenarnya masih memerlukan bantuan. Kami belum kuat untuk berdiri sendiri. Oleh sebab itu kami masih membutuhkan  investor yang siap memberi kami modal untuk melanjutkan usaha ternak kambing dan sapi yang dulu pernah sukses berjalan di sini,” ujar Ayi sambil mengepulkan asap rokoknya.

[caption caption="Rumah milik Tatang Ramdhani alias Ayi yang sederhana, tempat berteduh keluarga tercintanya (Sumber foto: J. Haryadi)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun