Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mungkinkah Sungai di Indonesia Bisa Seindah Sungai di Luar Negeri?

13 Desember 2015   12:29 Diperbarui: 13 Desember 2015   12:29 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Rumah-rumah yang berada di tepi Sungai Tuojiang umumnya berupa rumah panggung, sedang rumah yang berlokasi dekat gunung berupa bangunan klenteng dan kuil. Bentuk rumah panggung ini sangat khas dan bahannya terbuat dari kayu. Kebanyakan rumah panggung ini atapnya melengkung ke atas, sedangkan gentengnya berlapis-lapis persis seperti sisik ikan, sangat indah dipandang.

Sungai Tuojiang sering dimanfaatkan warga setempat untuk kegiatan mandi, mencuci pakaian dan sayur. Sesekali tampak perahu kecil melintas membawa wisatawan yang menikmati pemandangan indah di kedua tepi sungai tersebut.

8. Kanal di Venesia (Venice), Italia

Venesia (bahasa Italia: Venezia) adalah ibu kota regione Veneto dan Provinsi Venesia di Italia. Nama Venesia dulunya berasal dari nama suku kuno “Veneti” yang pernah bermukim di wilayah ini pada zaman Romawi. Luas wilayah ini adalah 412 km² dan populasi penduduknya sekira 272.000 jiwa (perkiraan sensus 1 Januari 2004).

Kota Venesia dibangun di atas kepulauan yang berjumlah 117 pulau dan dibentuk oleh 177 buah kanal dan dihubungkan oleh jembatan. Kanal-kanal ini berfungsi sebagai sarana transportasi utama dan hampir setiap bentuk transportasi ada di air. Oleh sebab itulah kota ini memiliki banyak sebutan, seperti: La Dominante, Serenissima, Queen of the Adriatic, City of Water, City of Masks, City of Bridges, The Floating City, dan City of Canals.

[caption caption="Suasana indah menjelang malam di atas kanal di Kota Venesia, Italia (Sumber: http://alicdn.com)"]

[/caption]

Siapapun pasti mengenal Venesia sebagai salah satu tempat eksotis yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara. The Grand Canal, kanal terbesar di Venesia yang panjangnya mencapai sekira 4 km, merupakan salah satu kanal terpenting di Italia. Kondisi airnya senantiasa bersih dan jernih sepanjang tahun.

Aliran air The Grand Canal yang berhubungan dengan ratusan kanal-kanal kecil tercipta secara alami tanpa campur tangan manusia. Bangunan yang ada di sepanjang pinggir kanal tertata dengan apik dan indah, membuat suasana di kota ini terasa romatis, tidak kalah dengan Kota Paris, Perancis.

[caption caption="Sebuah perahu melintas di atas kanal, diantara gedung-gedung di Kota Venesia, Italia (Sumber: http://gayatasi.com)"]

[/caption]

Sudah lama di Kota Venesia ini selalu digelar kompetisi boat Regata Storica, yaitu sejak abad ke 14. Pelaksanaannya biasanya pada minggu pertama di bulan September setiap tahunnya. Ketika even ini digelar, puluhan ribu wisatawan lokal dan asing tumpah ruah di sini untuk menonton pertunjukannya. Perahu-perahu yang biasanya dipakai berlomba dipenuhi dengan berbagai hiasan unik dan pengayuhnya mengenakan busana ala abad 14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun