Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modus Pencuri di Siang Bolong

18 Juni 2013   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:50 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1371532064759869420

[caption id="attachment_268625" align="aligncenter" width="300" caption="Pencuri (sumber ilustrasi http://latuffcartoons.wordpress.com)"][/caption]

Oleh : J. Haryadi

Masyarakat diminta berhati-hati terhadap maraknya kasus pencurian beberapa waktu belakangan ini. Salah satu korban pencurian yang terjadi di Kotabumi, Lampung Utara, melanda rumah keluarga Elyus (49). Saat itu dirinya sedang bekerja, sementara keluarganya sedang ada di dalam rumah, namun pencurian tetap saja terjadi.

Menurut Yuli Hartati (44), istri korban, kejadian bermula ketika Intan (16), putri ketiga mereka sedang asik bermain facebook di dalam kamarnya. Sementara itu Yuli Hartati sendiri saat itu tengah memberi makanan ayam di belakang rumah mereka. Ketika Intan keluar kamar bermaksud ingin mengambil HP miliknya yang sedang di cas di ruangan tengah, ternyata benda kesayangannya tersebut sudah raib entah kemana. Sontak Intan kaget bukan kepalang dan berteriak menanyakan kepada ibunya. Tetapi sepengetahuan ibunya, HP tersebut memang masih ada di ruangan tengah sedang dicas bersama HP miliknya. Ketika ibunya mencoba mengecek, ternyata HP Nokia terbaru miliknya juga sudah raib entah kemana.

Mereka lantas keluar rumah dan bertanya kepada tetangganya, apakah orang yang masuk ke rumahnya. Kebetulan salah seorang warga melihat ada dua orang pria yang datang ke rumah keluarga Elyus tersebut. Menurut saksi mata, salah seorang dari mereka turun dan masuk ke rumah, sementara seorang lainnya tetap duduk diatas motor. Tidak lama kemudian pria yang masuk tadi sudah keluar dengan sedikit tergesa-gesa, lalu naik motor dan langsung tancap gas. Padahal, motor itu belum lama pergi, hanya berjarak sekitar satu menit yang lalu.

Kejadian diatas ternyata bukan kali pertama terjadi. Beberapa warga sering kehilangan Laptop, HP, jam tangan dan beberapa barang berharga lainnya. Pencurian biasanya terjadi pada siang hari, terutama terjadi pada rumah-rumah tertentu yang tergolong bagus. Komplotan ini sepertinya tahu kebiasaan warga yang sering lengah meninggalkan barang berharga di dalam rumahnya, sehingga hal itu menjadi incaran mereka.

Baru-baru ini salah seorang tersangka berhasil dibekuk warga ketika mencuri laptop milik salah seorang warga. Tentu saja tersangka menjadi bulan-bulanan warga. Bogem mentah pun bertubi-tubi menghujani pria kurus yang diperkirakan masih berusia remaja tersebut. Tersangka terus dipukuli sampai sempoyongan dan berdarah. Beruntung tak lama kemudian muncul aparat kepolisian yang mengamankan pria putus sekolah tersebut.

Menurut aparat kepolisian, kasus semacam ini sudah kerap kali terjadi, khususnya di Kotabumi. Modus operandinya yaitu dengan berpura-pura sebagai sales dari sebuah perusahaan. Jadi mereka menyiapkan perlengkapan seperti proposal, beberapa sample produk sebagai topeng usaha mereka. Jika kebetulan  rumah terlihat kosong, maka mereka segera masuk rumah dan mengambil berbagai barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut dengan cepat, kemudiana kabur dengan temannya yang sudah siap diatas motor.

Jika kebetulan pencuri  tersebut kepergok oleh tuan rumah, maka dia akan pura-pura bertanya, seakan-akan sedang mencari alamat rumah seseorang. Jika tuan rumah marah karena dia masuk tanpa permisi, dia akan mengatakan seolah-olah sudah mengucapkan salam, namun tidak di dengar oleh tuan rumah. Padahal semua yang dikatakannya tersebut sebenarnya bohong belaka, hanya kedok untuk menutupi rencana jahat mereka.

***

J. Haryadi Penulis Buku "TOTAL SUCCESS : Jangan Jadi Orang Biasa Jika Bisa Jadi Luar Biasa"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun