Oleh : J. Haryadi
Playdough termasuk salah satu jenis mainan yang paling disukai anak. Mainan ini dibuat dari bahan tanah liat atau tanah lempung yang beraneka warna dan bisa dibentuk sesuai dengan keinginan anak. Manfaat mainan ini diantaranya dapat membantu gerak motorik anak, menciptakan daya imajinasi dan mengembangkan kreatifitas.
Berkaitan dengan hal tersebut, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin, 10 Maret 2014 mengadakan acara Lomba Playdough dengan tema “Melalui Lomba Playdough Membantu Meningkatkan Kreatifitas dan Imajinasi Anak”. Acara yang diikuti oleh lebih dari 100 orang anak dari berbagai Sekolah Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Ngamprah ini dilaksanakan di Vila Puri Farrel.
[caption id="attachment_326604" align="aligncenter" width="500" caption="Vila "]
“Kegiatan lomba semacam ini merupakan salah satu program kerja IGTKI Kecamatan Ngamprah. Kami berharap agar orangtua lebih peduli terhadap perkembangan putra-putri mereka. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan lomba playdouhh. Kami ingin mendorong para orangtua agar lebih aktif mengajak putra-putri mereka untuk ikut dalam berbagai lomba, “ kata Bu Siti Hasanah, S.Pd.Paud, Ketua Panitia Lomba Playdough yang sekaligus juga sebagai Wakil Ketua IGTKI Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
[caption id="attachment_326606" align="aligncenter" width="434" caption="Siti Hasanah, S.Pd.Paud, Ketua Panitia Lomba Playdough (Sumber foto : Koleksi pribadi)"]
Menurut Siti, para orangtua sebaiknya jangan selalu berpikiran untuk mendapatkan piala atau juara ketika putra-putri mereka mengikuti lomba, melainkan lebih kearah pendidikan. Kalah atau menang dalam lomba itu biasa, yang terpenting anak-anak akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Dengan mengikuti berbagai lomba, mereka akan termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan kreatifitasnya. Melalui lomba juga bisa meningkatkan rasa percaya diri anak sehingga mereka mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Acara lomba playdough yang dilaksanakan selama 5 hari ini, yaitu dari 10-14 Maret 2014, juga dihadiri oleh Bu Sri Mulyati, S.Pd, M.Si, Ketua UPT (Unit Pelaksana Teknis) SD dan PAUDNI Dinas Pendidikan Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Menurut Sri, acara lomba playdough ini sangat bagus sekali dalam menggali potensi anak didik. Anak-anak usia dini harus dibina dengan keterampilan demi masa depannya.
[caption id="attachment_326607" align="aligncenter" width="462" caption="Sri Mulyati, S.Pd, M.Si, Ketua UPT (Unit Pelaksana Teknis) SD dan PAUDNI Dinas Pendidikan Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (Sumber foto : koleksi pribadi)"]
“Kami merasa senang dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh IGTKI Kecamatan Ngamprah ini karena sangat bermanfaat bagi perkembangan anak. Kami sangat mendukung kegiatan semacam ini dan semoga terus berlanjut dengan berbagai kegiatan positif lainnya, “ tutur Sri Mulyati.
Ketua UPT SD dan PAUDNI Dinas Pendidikan Kecamatan Ngamprah ini menambahkan, “Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada Manajemen Vila Puri Farrel yang sudah membantu menyediakan tempat berlangsungnya acara ini secara gratis. Suasana tempat yang asri, nyaman dan indah di lokasi ini sangat membantu anak-anak dalam mengenal keindahan sehingga membentuk hati yang indah pula. Kami berharap akhlak anak-anak pun menjadi lebih baik.”
[caption id="attachment_326608" align="aligncenter" width="600" caption="Penulis (tengah berjaket hitam) berfoto bersama panitia dan pejabat dinas pendidikan Kab. Bandung Barat (Sumber foto : Bahar Malaka)"]
Sebelum acara dimulai, pembawa acara mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama. Mereka terlihat begitu antusias bernyanyi sambil sesekali bercanda dengan teman mereka. Kemudian acara dilanjutkan dengan mendongeng yang dibawakan oleh kak Agung dari Yayasan Kampung Dongeng. Ketika acara mendongeng dimulai, anak-anak terlihat begitu serius memperhatikan cara Kak Agung mendongeng yang begitu piawai dan mengasikkan.
Acara lomba playdough berlangsung sangat meriah. Anak-anak asik berkreasi sesuai dengan imajinasi mereka, sementara para guru dan orangtua mengawasi kegiatan mereka.
[caption id="attachment_326609" align="aligncenter" width="600" caption="Lokasi lomba play dough di Puri Farrel yang asri (Sumber foto : koleksi pribadi)"]
[caption id="attachment_326610" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana taman VIla Puri Farrel yang luas dan nyaman (Sumber foto : koleksi pribadi)"]
[caption id="attachment_326611" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana keceriaan anak peserta lomba play dough (Sumber : koleksi pribadi)"]
[caption id="attachment_326613" align="aligncenter" width="600" caption="Anak-anak sedang menunggu acara mendongeng yang akan disampaikan oleh kak Agung dari Yayasan Kampung Dongeng (Sumber foto : koleksi pribadi) "]
[caption id="attachment_326615" align="aligncenter" width="600" caption="Orangtua siswa sedang menunggu anaknya sambil duduk menikmati pemandangan di sekitar Puri Farrel yang indah (Sumber foto : koleksi pribadi)"]
[caption id="attachment_326616" align="aligncenter" width="700" caption="Lebih dari 100 orang anak peserta lomba play dough siap mendengar acara mendongeng dari kak Agung (Sumber foto : koleksi pribadi)"]
Bu Susan, salah seorang Guru TK “Layyina” yang anak didiknya terlibat dalam kegiatan lomba playdough berpendapat, “Kegiatan ini sangat positif bagi anak. Tetapi saya menganjurkan agar pada kegiatan selanjutnya lebih menekankan koperatif learning dibandingkan kegiatan yang bersifat kompetitif. Misalnya lomba berjalan memakai bakiak yang dilakukan secara berkelompok.”