Oleh : J. Haryadi
Taman kota merupakan salah satu rekreasi gratis bagi masyarakat di perkotaan. Selain berfungsi memperindah kota, juga berfungsi sebagai salah satu sumber oksigen yang sangat penting dan dibutuhkan oleh makhluk hidup, termasuk manusia.
Fungsi taman kota lainnya adalah membantu fungsi hidrologis, yaitu membantu penyerapan air dan mampu mereduksi potensi banjir. Akar-akar pohon yang terdapat di taman bisa meresap air ke dalam tanah, sehingga persediaan air semakin meningkat.
Adanya taman kota yang memiliki berbagai jenis tanaman juga berfungsi ekologis, yaitu dapat menjaga lingkungan kota. Banyak buah dan biji-bijian yang dihasilkan dari tumbuhan di taman bisa mengundang berbagai jenis burung untuk tinggal, bahkan bisa berkembang biak.
Taman kota juga mempunyai fungsi sosial, yaitu sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai lapisan. Taman ini sering dimanfaatkan sebagai tempat bersantai, misalnya berjalan kaki, duduk di kursi taman, berolah raga atau sebagai tempat anak-anak bermain yang aman dan menyenangkan.
Taman Kandaga Puspa Minim Dana Operasional
Salah satu taman di Kota Bandung yang belum lama berselang diresmikan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, di penghujung Desember 2013 yang lalu adalah Taman Kandaga Puspa (Taman Pustaka Bunga). Taman yang semula kurang terawat dan tampak kumuh tersebut sontak menjadi perhatian banyak orang, karena sudah di sulap menjadi taman yang indah, bersih dan menyegarkan. Kalau tadinya di sana hanya tumbuh pohon-pohon besar, tetapi sejak di kelola secara profesional, taman tersebut berkembang pesat menjadi tempat koleksi aneka tanaman hias dan tempat pelestarian anggrek hutan yang sudah mulai langka keberadaanya.
Kehadiran Taman Kandaga Puspa yang belum genap setahun itu ternyata kini mengalami kendala, yaitu terbentu dana operasional untuk pemeliharaannya. Pihak pengelola taman yang sudah diserahkan oleh walikota Bandung merasa kesulitan dalam mempertahankan taman agar tetap lestari dan banyak dikunjungi orang. Hal ini wajar, mengingat setiap spises yang di tanam di sana perlu dipelihara dengan cara di pupuk, di siram dan dijaga agar tetap hidup dan bisa berkembang biak dengan sempurna.
[caption id="attachment_366665" align="aligncenter" width="300" caption="Indra R Rachman (Pengelola Taman Kandaga Puspa)"]
Menurut Indra R. Rachman yang mewakili pihak Pengelola Taman Kandaga Puspa mengatakan kalau pihaknya selama ini sudah berusaha melakuka berbagai upaya agar keberadaan taman ini tetap eksis, diantaranya dengan melakukan kerja sama dengan beberapa sekolah di Kota Bandung. Para siswa hadir ke Taman Kandaga Puspa secara berombongan untuk belajar mengenal berbagai jenis tanaman yang ada di sana. Kegiatan ini bersifat edukasi yang bisa menumbuhkan kecintaan anak terhadap tanaman dan mengajak mereka untuk ikut serta dalam pelestarian alam.
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung ini mengatakan kalau pihaknya juga sedang menjalin kerja sama dengan beberapa komunitas, seperti para seniman, budayawan dan penulis, untuk bersama-sama secara aktif mengadakan kegiatan di Taman Kandaga Puspa. Beberapa komunitas yang siap berkolaborasi dengan pengelola taman ini adalah Forkis (Forum Pelukis Cimahi), Komunitas Pengamen jalanan (KPJ) dan Komunitas Penulis Kreatif (KPKers).
Saat ini Pengelola Taman Kadaga Puspa sedang berupaya mengetuk hati berbagai pihak untuk ikut peduli terhadap keberadaan taman ini. Selain keberadaan taman ini berfungsi sebagai hutan kota yang begitu bermanfaat sebagai salah satu sumber oksigen, juga diharapkan tempat ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi para pelancong dari luar Bandung. Indra berharap ada pihak perusahaan swasta atau perusahaan pemerintah seperti BUMN yang bersedia menjadi mitra dengan menyalurkan bantuan dana CSR-nya.
Indra dan rekan-rekannya sekarang sedang berusaha agar Taman Kandaga Puspa bisa menjadi salah satu pusat penelitihan (laboratorium) tanaman hias dan anggrek bagi para mahasiswa jurusan biologi, pertanian dan kehutanan. Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penjajakan ke beberapa kampus di kota Bandung untuk mengadakan kerja sama di bidang tersebut.
Mahasiswa Unpad Peduli Taman Kota
Salah satu pihak yang peduli terhadap keberadaan Taman Kandaga Puspa adalah para mahasiswa Unpad Bandung yang berasal dari Himpunan keprofesian Mahasiswa Agronomy (HIMAGRO) Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad Bandung. Para calon intelektual muda ini merasa terpanggil untuk ikut serta dalam pelestarian taman kota ini dengan mengadakan kegiatan Agronomy Fair 2014 bertajuk “PEKAN FLORIKULTURA INDONESIA”, dengan mengusung tema “FLORI MOVEMENT: Gerakan Cinta Florikultura Melalui Edukasi dan Entertainment”.
[caption id="attachment_366666" align="aligncenter" width="525" caption="Banner Agronomy Fair 2014"]
Para mahasiswa dari Himagro Faperta Unpad ini tidak bekerja sendiri. Mereka menjalin kerjasama dengan Pengelola Taman Kandaga Puspa yang juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Bandung. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Agronomy Fair 2014, Romy Gusti Aldino, kegiatan ini bertujuan sebagai media sosialisasi produk florikultura kepada masyarakat dalam upaya mengangkat eksistensi tanaman hias, khususnya tanaman anggrek. Tujuan lainnya adalah berupaya memperkenalkan Taman kandaga Puspa sebagai sarana wisata dan edukasi bagi masyarakat. Kegiatan ini juga bisa menjadi ajang forum kerjasama antara para pelaku agribisnis tanaman hias di Kota Bandung.
[caption id="attachment_366670" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan Faza Fauzan (Ketua Himagro Faperta Unpad) (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
[caption id="attachment_366667" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan Dr.Wieny H. Rizky (Direktur Taman Kandaga Puspa) (Sumber foto: Panitia Agronomy Fair 2014)"]
[caption id="attachment_366668" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan Dr.Ir. Sudarjat Anggadireja (Dekan Faperta Unpad) (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
[caption id="attachment_366669" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan Ir. Ely Wasliah (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung) (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
Acara “PEKAN FLORIKULTURA INDONESIA” berlangsung sejak 10 kotober 2014 lalu dan dibuka oleh kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Ely Wasliah. Acara berlangsung di Taman Kandaga Puspa, Jalan Citarum No.23A, Kota Bandung, dan akan berlangsung sampai 19 oktober 2014. Selama kegiatan, selain sebagai bursa florikultura nasional juga diselingi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti bazar kuliner, florigrafi, photo contest, pentas seni dan kebudayaan.
[caption id="attachment_366672" align="aligncenter" width="560" caption="Peresmian Acara Agronomy Fair 2014 oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Ely Wasliah (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
Agronomy Fair 2014 yang diselenggrakan Himagro Faperta Unpad ini merupakan kegiatan ke-3 yang pernah mereka selenggarakan. Acara yang pertama diselenggarakan di kampus Unpad Jalan Dipati Ukur pada 2012. Pada saat itu fokus pameran adalah memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang prosfek bisnis tanaman hias. Pameran yang kedua berlangsung di kampus Unpad Jatinangor pada Desember 2013. Pada saat itu fokus kegiatan adalah ke Industri kreatif.
[caption id="attachment_366671" align="aligncenter" width="300" caption="Romy Gusti Aldino (Ketua Panitia Agronomy Fair 2014) (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
Romy menambahkan, peserta pameran tanaman hias yang mengikuti kegiatan ini kebanyakan adalah para peserta yang dulu hadir pada acara pameran Tanaman hias dan anggrek yang di gelar pada Maret 2014. Calon sarjana pertanian ini berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin bulanan, sehingga Taman Kandaga Puspa nantinya bisa selalu dipenuhi pengunjung.
[caption id="attachment_366673" align="aligncenter" width="300" caption="Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad (Sumber foto: panitia Agronomy fair 2014)"]
Sementara itu, Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad mengatakan alasannya mengapa pemilihan tema Agronomy Fair ini berfokus ke tanaman hias dan anggrek. Menurut gadis ramah dan murah senyum ini, tanaman hias terutama anggrek, selain berestetika juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Mereka berharap agar masyarakat yang sudah mengetahuinya akan semakin mencintainya, semantara itu bagi masyarakat yang belum paham, bisa mendapat penjelasan di pameran ini tentang prosfek binisnya sehingga diharapkan tertarik ikut memeliharanya, mengembangkannya bahkan menjalankan bisnisnya.
Romy menambahkan kalau penjualan tanaman hias tidak ada yang booming jika hanya dipromosikan via media online. Cara yang paling efektif adalah promosi dari mulut ke mulut. Anggrek dipilih sebagai icon pameran karena harganya relatif stabil dibandingkan jenis tanaman lainnya.
Ketika ditanya tentang hubungannya kegiatan ini dengan mata kuiah yang dipelajarinya di kampus, Romy menjelaskan, “Kalau di kampus sih lebih banyak pelajaran teori, sedangkan kegiatan semacam ini lebih banyak praktek. Kita jadi bisa berinteraksi dengan para petani tanaman hias yang merupakan praktisi bisnis, sehingga bisa banyak belajar dari mereka secara langsung. Meskipun para petani tidak mengenyam bangku kuliah, namun pengetahuan mereka cukup luas dibidang agro bisnis. Buktinya, mereka sering menemukan ilmu baru dalam pengembangbiakan tanaman hias yang sebelumknya tidak diketahui oleh kalanagn akademisi. Bahkan tidak sedikit para peneliti justru mempelajari apa yang sudah dipraktikkan oleh para petani yang ternyata tidak bertentangan dengan teori yang ada. “
[caption id="attachment_366676" align="aligncenter" width="300" caption="Agus Beng sang Raja Anggrek (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Agus Benk, salah seorang pebisnis anggrek yang berpengalaman mengatakan kalau Indonesia sangat kaya dengan berbagai anggrek endemik. Pria yang memiliki koleksi ribuan jenis anggrek ini mengatakan, selain bentuknya unik, anggrek endemik tidak akan dijumpai di daeah lain kecuali di habitatnya. Tentu saja anggrek jenis ini biasanya mempunyai harga tinggi. Faktor lainnya yang membuat anggrek endemik bernilai tinggi adalah karena kelangkaannya, lokasinya sulit dijangkau manusia dan banyak peminatnya.
Patokan Menuju Lokasi Pameran
Jika anda ada waktu untuk berkunjung ke Taman Kandaga Puspa, patokan yang paling Gedung Sate. Anda bisa masuk dari Jalan Supratman, belok ke kanan (jika posisi kendaraan anda dari arah Barat), lalu masuk dari Jalan Cilaki, melalui Taman Lansia. Hanya berjarak sekitar 100 m, anda sudah menemukan jalan Citarum dan anda bisa memarkirkan kendaraan di sekitar sana.
[caption id="attachment_366748" align="aligncenter" width="490" caption="Bagian Depan Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366749" align="aligncenter" width="490" caption="Para pengujung di depan Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Pintu masuk ke arena pameran adalah dari arah Selatan. Terlihat baligo berukuran raksasa terpampang dengan jelas disana. Beberapa kendaraan bermotor tampak teraparkir dengan rapi. Ada pintu masuk kecil sebelah kanan, dan anda bisa masuk melalui jalan tersebut.
[caption id="attachment_366751" align="aligncenter" width="368" caption="Akses masuk ke Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Suasana di dalam cukup meriah. Ada puluhan tenda yang terpasang disana. Dalam tenda tersebut terdapat bermacam-macam penjual tanaman hias, namun ada penjual makanan (kuliner). Pada bagian tengah ada tempat hhiburan yang bisa menampilkan atraksi seni dan budaya seperti step up komedi, pentas musik dan sebagainya.
Gambar Suasana Pameran
Tenda stand penjual tanaman hias (Sumber foto: J.Haryadi)
[caption id="attachment_366753" align="aligncenter" width="560" caption="Salah satu stand kuliner di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366754" align="aligncenter" width="560" caption="Suasana pameran di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366755" align="aligncenter" width="560" caption="Suasana pameran di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366756" align="aligncenter" width="560" caption="Suasana pameran di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366757" align="aligncenter" width="560" caption="Suasana pameran di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366758" align="aligncenter" width="560" caption="Suasana pameran di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Gambar Tanaman Hias Yang Dipamerkan
[caption id="attachment_366760" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366761" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366762" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366763" align="aligncenter" width="420" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366764" align="aligncenter" width="420" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366765" align="aligncenter" width="420" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366766" align="aligncenter" width="420" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366767" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366768" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366769" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366770" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
[caption id="attachment_366771" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Mahasiswa berpendapat
Menurut Mardiah Hayat, kordinator acara Agronomy Fair 2014, kegiatan pameran ini sangat bermanfaat bagi dirinya sebagai mahasiswi. Ada tantangan tersendiri ketika dirinya harus bisa membagi waktu antara kuliah dan aktivitas organisasi. Disini dia bisa bertemu dengan pengunjung yang berasal dari beragam latar belakang. Dia bisa berinteraksi, menambah kenalan sekaligus pengalaman.
[caption id="attachment_366675" align="aligncenter" width="300" caption="Mardiah Hayat, kordinator acara Agronomy Fair 2014 (sumber foto: J.Haryadi)"]
“Tempat pameran ini cukup strategis, karena berada di pusat kota, namun publikasinya sepertinya masih kurang dan masih perlu ditingkatkan. Adanya pameran ini merupakan salah satu bentuk promosi yang bagus bagi Taman Pustaka Bunga. Masyarakat yang datang akan lebih mengenal keberadaan taman ini yang jauh lebih baik jika dibandingkan dulu ketika belum dikelola secara profeional. Pameran tanaman hias dan anggrek bisa meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tanaman ini, sehingga mereka mau datang dan melihatnya, mengingat pasarnya yang masih terbatas dan lebih spesifik dikalangan tertentu saja.” Kata mahasisiwi cantik berhijab ini menambahkan.
Ketika ditanya tentang kiat-kita apa saja yang harus dilakukan pengelola taman agar keberadaan Taman Pustaka bunga ini bisa tetap eksis dan berkembang, Mahasiswi berdarah campuran Batak dan Padang ini menjelaskan, “Sebaiknya ada space khsusus di lokasi taman yang diperuntukkan bagi penjual tanaman hias. Mereka bisa di rolling seminggu sekali berjualan disini dengan aneka jenis tanaman yang berbeda-beda, sehingga masyarakat selalu penasaran ingin berkunjung ke sini karena tidak membosankan. Selain itu pihak manajemen juga bisa bekerjasama dengan perusahaan untuk ikut melestarikan taman ini. Caranya, pihak perusahaan menyalurkan dana hibah untuk merawat sekelompok tanaman yang ada di sisni dan sebagai konpensasinya, pihak manajemen akan memasang logo perusahaan tersebut di lokasi tanaman yang menjadi binaannya. Logo tersebut tidak dipasang asal-asalan, melainkan melibatkan seniman untuk menggarapnya, sehingga berbentuk unik, menarik dan ada kesan estetikanya. Logo tersebut justru menjadi bagian dari seni instalasi dan ikut membuat taman tersebut menjadi lebih berwarna.”
Lain lagi pendapat Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad yang hadir dalam pemeran tersebut. Gadis manis ini menjelaskan, kalau Taman Pustaka Bunga ini ingin ramai dikunjungi masyarakat, bisa juga dengan cara membuat agenda pelatihan menanam tanaman hias dilahan yang sempit dengan menggunakan media tertentu, misalnya dengan memanfaatkan benda bekas seperti botol air mineral, paralon, bambu, botol bekas minyak plastik dan sebagainya. Kalau di kampus, kami sudah menerapkan sistem verti kultur, hydroponic dan aquaponic. Sepertinya bisa juga diterapkan ditempat ini. Caranya bisa bekerjasama dengan sekolah atau ibu-ibu dari kelurahan se-Kota Bandung.
[caption id="attachment_366772" align="aligncenter" width="517" caption="Brosur pameran"]
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H