[caption id="attachment_366672" align="aligncenter" width="560" caption="Peresmian Acara Agronomy Fair 2014 oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Ely Wasliah (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
Agronomy Fair 2014 yang diselenggrakan Himagro Faperta Unpad ini merupakan kegiatan ke-3 yang pernah mereka selenggarakan. Acara yang pertama diselenggarakan di kampus Unpad Jalan Dipati Ukur pada 2012. Pada saat itu fokus pameran adalah memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang prosfek bisnis tanaman hias. Pameran yang kedua berlangsung di kampus Unpad Jatinangor pada Desember 2013. Pada saat itu fokus kegiatan adalah ke Industri kreatif.
[caption id="attachment_366671" align="aligncenter" width="300" caption="Romy Gusti Aldino (Ketua Panitia Agronomy Fair 2014) (Panitia Agronomy Fair 2014)"]
Romy menambahkan, peserta pameran tanaman hias yang mengikuti kegiatan ini kebanyakan adalah para peserta yang dulu hadir pada acara pameran Tanaman hias dan anggrek yang di gelar pada Maret 2014. Calon sarjana pertanian ini berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin bulanan, sehingga Taman Kandaga Puspa nantinya bisa selalu dipenuhi pengunjung.
[caption id="attachment_366673" align="aligncenter" width="300" caption="Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad (Sumber foto: panitia Agronomy fair 2014)"]
Sementara itu, Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad mengatakan alasannya mengapa pemilihan tema Agronomy Fair ini berfokus ke tanaman hias dan anggrek. Menurut gadis ramah dan murah senyum ini, tanaman hias terutama anggrek, selain berestetika juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Mereka berharap agar masyarakat yang sudah mengetahuinya akan semakin mencintainya, semantara itu bagi masyarakat yang belum paham, bisa mendapat penjelasan di pameran ini tentang prosfek binisnya sehingga diharapkan tertarik ikut memeliharanya, mengembangkannya bahkan menjalankan bisnisnya.
Romy menambahkan kalau penjualan tanaman hias tidak ada yang booming jika hanya dipromosikan via media online. Cara yang paling efektif adalah promosi dari mulut ke mulut. Anggrek dipilih sebagai icon pameran karena harganya relatif stabil dibandingkan jenis tanaman lainnya.
Ketika ditanya tentang hubungannya kegiatan ini dengan mata kuiah yang dipelajarinya di kampus, Romy menjelaskan, “Kalau di kampus sih lebih banyak pelajaran teori, sedangkan kegiatan semacam ini lebih banyak praktek. Kita jadi bisa berinteraksi dengan para petani tanaman hias yang merupakan praktisi bisnis, sehingga bisa banyak belajar dari mereka secara langsung. Meskipun para petani tidak mengenyam bangku kuliah, namun pengetahuan mereka cukup luas dibidang agro bisnis. Buktinya, mereka sering menemukan ilmu baru dalam pengembangbiakan tanaman hias yang sebelumknya tidak diketahui oleh kalanagn akademisi. Bahkan tidak sedikit para peneliti justru mempelajari apa yang sudah dipraktikkan oleh para petani yang ternyata tidak bertentangan dengan teori yang ada. “
[caption id="attachment_366676" align="aligncenter" width="300" caption="Agus Beng sang Raja Anggrek (Sumber foto: J.Haryadi)"]
Agus Benk, salah seorang pebisnis anggrek yang berpengalaman mengatakan kalau Indonesia sangat kaya dengan berbagai anggrek endemik. Pria yang memiliki koleksi ribuan jenis anggrek ini mengatakan, selain bentuknya unik, anggrek endemik tidak akan dijumpai di daeah lain kecuali di habitatnya. Tentu saja anggrek jenis ini biasanya mempunyai harga tinggi. Faktor lainnya yang membuat anggrek endemik bernilai tinggi adalah karena kelangkaannya, lokasinya sulit dijangkau manusia dan banyak peminatnya.
Patokan Menuju Lokasi Pameran