Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Merekam Jejak Cimahi Festival (Cimafest) 2014

4 Januari 2015   14:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_388246" align="aligncenter" width="500" caption="Penyerahan rekor Muri ke IBC (Sumber : http://www.koran-sindo.com)"]

1420330739799906271
1420330739799906271
[/caption]

Peristiwa pemecahan rekor Muri yang telah dilakukan oleh IBC tentu membuat nama komunitas tersebut menjadi lebih dikenal secara luas di Indonesia. Komunitas didirikan pada 30 April 2011 ini terus menunjukkan eksistensinya dengan melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan nilai ekonomi bambu, diantaranya dengan membuat berbagai alat musik dari bambu. Mereka juga kini sedang mencoba membuat teh dari ekstrak daun bambu.

"Kita berharap hasil karya seni ini membuat bambu semakin dikenal. Juga, semakin banyak seniman yang menorehkan prestasi," ujar Adang , seperti dilansir dari http://www.pikiran-rakyat.com (Rabu, 31-12-2014).

***

J. Haryadi

Wartawan Blogger

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun