Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Cakep

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog di menjadicontentwriter.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Makna Berkurban Hari Ini

17 Juni 2024   00:44 Diperbarui: 17 Juni 2024   00:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Surat As-Saffat Ayat 102.

Iduladha, sering disebut sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan penting dalam Islam yang dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada hari ini, umat Muslim memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk kepatuhan kepada perintah Allah.

Namun, sebelum pengorbanan itu terjadi, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba. Kisah ini kemudian menjadi dasar bagi tradisi berkurban di Iduladha, di mana umat Muslim menyembelih hewan ternak seperti kambing, domba, atau sapi sebagai simbol kepatuhan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Makna Spiritual dan Religius

Di Indonesia, makna berkurban melampaui sekadar ritual penyembelihan hewan. Ini adalah momen refleksi spiritual bagi umat Muslim. Berkurban adalah simbol pengorbanan, keikhlasan, dan kesediaan untuk memberikan yang terbaik kepada Allah. Proses ini mengingatkan umat Muslim untuk selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah dan berbagi dengan sesama; terutama mereka yang kurang beruntung.

Ketika kita menyembelih hewan kurban, tidak hanya melulu daging yang akan dibagikan, tetapi juga tentang niat tulus yang mendasari tindakan tersebut. Kurban adalah bentuk kepatuhan dan pengabdian kita kepada Allah SWT, menunjukkan bahwa kita bersedia memberikan yang terbaik yang kita miliki demi mengikuti perintah-Nya.

Iduladha menjadi momen untuk memperbarui keimanan dan mengingatkan diri kita tentang pentingnya menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan pengorbanan.

Solidaritas dan Kebersamaan

Selain makna spiritual, berkurban juga memiliki dimensi sosial yang sangat kuat. Di Indonesia, Iduladha adalah waktu di mana solidaritas dan kebersamaan umat Muslim sangat terasa. Proses penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan di masjid-masjid atau tempat-tempat khusus yang disediakan oleh masyarakat. Ini menjadi ajang berkumpulnya warga untuk bekerja sama, mulai dari proses penyembelihan hingga pembagian daging kurban kepada mereka yang membutuhkan.

Bagi banyak orang, Iduladha adalah kesempatan untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang beruntung. Daging kurban yang dibagikan tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi penerima, tetapi juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama.

Di tengah kesibukan dan tantangan hidup sehari-hari, Iduladha mengingatkan kita untuk selalu punya empati dan kepedulian sosial.

Dampak Ekonomi

Di sisi lain, kurban juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi peternak hewan di Indonesia. Sudah bukan rahasia lagi jika beberapa bulan sebelum hari ini tiba, permintaan hewan kurban akan meningkat, sehingga memberikan peluang ekonomi bagi para peternak untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Hal ini juga mendorong pertumbuhan sektor peternakan di Indonesia, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan yang bergantung pada usaha peternakan.

Namun, penting untuk juga memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan kurban. 

Dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan keberlanjutan, banyak yang mulai mempertimbangkan praktik kurban yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Misalnya, memastikan bahwa hewan kurban dipelihara dengan baik, diperlakukan secara manusiawi, dan proses penyembelihannya mengikuti standar yang ditetapkan untuk kesejahteraan hewan.

Tradisi dan Kebudayaan

Berkurban juga menjadi bagian dari tradisi dan kebudayaan yang memperkaya kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap daerah mungkin memiliki cara yang berbeda dalam merayakan Iduladha, mulai dari prosesi penyembelihan hingga perayaan setelahnya.

Di Aceh misalnya, kita kenal Meugang yang merupakan acara makan bersama daging sapi. Belum lagi tradisi Apitan di Semarang di mana masyarakat akan berebut mengambil hasil tani dan ternak untuk diarah. Trus, ada juga Accera Kalompoang di Gowa yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut.

Intinya, Iduladha adalah waktu di mana kita tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dengan sesama manusia. Dalam konteks kebudayaan, Iduladha memperkaya kehidupan sosial kita dengan tradisi dan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas.

Penutup

Dalam konteks Indonesia saat ini, makna berkurban di Iduladha mencakup berbagai dimensi, mulai dari spiritualitas, solidaritas sosial, dampak ekonomi, hingga keberlanjutan dan kebudayaan.

Momen ini adalah waktu untuk merenung, berbagi, dan memperkuat hubungan kita dengan Allah serta dengan sesama manusia. Kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi lebih dari itu, ini adalah tentang pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian yang kita tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berkuran, kita belajar untuk menjadi lebih baik, lebih peduli, dan lebih bersyukur atas apa yang kita miliki. Iduladha mengingatkan kita untuk selalu menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung, serta untuk selalu memelihara hubungan baik dengan sesama dan lingkungan sekitar.

Selamat berkurban!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun