Namun, bagaimana pun hal-hal inilah yang saya rindukan saat ini. Beberapa bulan lalu saya pulang kampung ke Sengkang selama 3 hari. Rumah tempat saya besar sudah hampir tidak ada. Sebab mama dan bapak, pindah ke Makassar. Rumah itu dibiarkan kosong.
Anak-anak lorong pun sudah tidak ada. Saya melihat kompleks yang dulu sangat ramai itu sudah sepi. Hanya lansia yang tetap berada di sana, anak-anaknya, seperti yang saya alami, pindah ke kota lain.
Saya dan ibu mertua kerap terlibat percakapan seperti ini saat melewati sebuah kompleks di Makassar yang juga dulu ramai. Anak-anak yang dulu anak-anak kini sudah besar, mereka meninggalkan rumahnya, orang tuanya, bahkan kota tempat ia belajar banyak hal untuk pertama kalinya.
Ada adegan Kathleen dengan Perry di The Last of Us S1E5 yang membicarakan kamar masa kecil tempat mereka dibesarkan.
"Kapan kamu terakhir kali mengunjungi kamar tempat kamu dibesarkan?"
"Tidak mungkin," jawab Perry.
Saya berhenti lama di adegan ini untuk mengingat kamar pertama saya di Sengkang. Entah berapa banyak kamar yang sudah saya tinggali sesudahnya.
Sejak merantau ke Jakarta, lalu pindah lagi ke Makassar, beristri dan punya anak; ingatan-ingatan Ramadan di masa kecil inilah yang selalu terbayang. Saya bingung meresponsnya.
Jadi, satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah mengingat dan menuliskan catatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H