Danone Blogger Academy (DBA) kembali digelar. Pendaftarannya diperpanjang hingga 13 Agustus 2019. Sudah daftar belum? Kalau belum, cek lamannya di sini dan segera daftar!
Buat kamu yang belum tahu, DBA merupakan akademi menulis dan membuat konten untuk para blogger. Saya berhasil menjadi salah satu peserta DBA 2018 dan sama seperti teman-teman lainnya; saya juga tidak menyangka bisa lolos workshop yang mengubah jalan perkontenan saya ini.
Teman-teman saya dari DBA 1 dan DBA 2 telah menulis banyak tentang DBA. Kamu bisa cek di sini! Oiya, sebelum membahas lebih lanjut mengenai data, cerita, dan DBA, saya mau mengajak kamu jalan-jalan terlebih dahulu.
Hal ini terbukti dengan adanya lukisan di Goa Prasejarah Leang-leang, Kabupaten Maros: sejam berkendara dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka menggambar lima telapak tangan dan satu babi rusa yang meloncat dengan anak panah di dadanya.
Gambar inilah yang menjadi penuntun para peneliti untuk menjabarkan perihal asal usul kita manusia hari ini. Pasalnya, gambar tersebut mampu bercerita banyak hal: dari relasi sosial hingga spiritual.
Informasinya berisi kecemasan Nightingale terhadap kesehatan dan kebersihan tentara Inggris yang tidak baik dan berujung pada kematian mereka di Perang Krimea pada tahun 1853 hingga 1856. Visual ini lalu disajikan di depan Parlemen Inggris yang sebelumnya abai terhadap hal ini.
Setelah infografis Nightiangle ini dipamerkan barulah orang-orang kepikiran tentang betapa seriusnya penyebaran penyakit yang terjadi di masa perang karena kurangnya sanitasi. Menurut KBBI, sanitasi adalah sebuah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan.
Tanpa sanitasi yang baik, maka penyebaran penyakit akan jauh lebih mudah dan komplikasi-komplikasi gangguan kesehatan lainnya akan sangat mungkin terjadi. Infografis yang dirancang oleh Nightiangle tersebut pun menjadi penuntun pentingnya sanitasi yang baik di rumah sakit.
"Dia barangkali mungkin bukan orang pertama yang menggunakan infografis, tapi dia orang pertama yang meyakinkan dan menggerakkan orang-orang," Hugh Small, penulis otobiografi Florence Nightiangle.
Belajar Infografis di DBA
Saya mengingat Sukab; tokoh fiksi Seno Gumira Adjidarma yang tersohor itu (anak indie pencinta senja pasti hafal),
"Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata tidak merubah apa-apa."
Ketika semua orang mampu berkata-kata di jagad maya, maka hoaks pun tak terhindarkan. Pada Maret 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis data bahwa berita bohong tentang kesehatan menjadi tertinggi kedua setelah politik. Â
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk membuat seorang berhenti menggulir layar telepon genggamnya dan membaca cerita-cerita yang telah kita tuliskan panjang-panjang?
Foto sudah terlalu banyak. Semua orang sudah bisa mengambil foto dengan baik. Jika kamu merasa belum mampu, tenang saja, Kadek Arini yang akan mengajarimu bercerita melalui foto di DBA 3. Video? Travel Blogger ini juga pawai memengaruhi orang.
Belajar storytelling, foto, dan video dari para praktisi merupakan alasan utama kenapa kamu harus mendaftar DBA 2019.Â
Selain tiga keterampilan tersebut, kamu juga perlu belajar infografis. Saya menerapkan medium ini di tugas akhir saya.
Visualisasi informasi memungkinkan pembaca mendapatkan wawasan baru serta memahami tulisan kita dengan cepat dan efisien. Medium ini pula yang dimanfaatkan oleh banyak orang mulai dari akademisi hingga para pemasar di berbagai industri.
Jadi sebagai blogger, kenapa kita tidak memanfaatkannya?
"Tapi kan susah? Butuh Photoshop, Illustrator, dan berbagai aplikasi pengolah gambar lainnya," saya membayangkan pertanyaan ini muncul di benakmu. Jikalau DBA 3 mengangkut saya untuk berbagi, beberapa materi dan praktik infografis yang akan saya bagikan yakni antara lain:
"When you are finished changing, you are finished," Benjamin Franklin.
Kalimat ini yang selalu saya pegang agar bisa terus berenang di lautan digital. Search Engine Optimization (SEO) saya terapkan di blog, foto-foto sesuai teknis menjadi keharusan, dan video tidak akan saya lewatkan. Toh, kalau kamu mau belajar semuanya bisa japri saya. Buktinya kalau saya bisa mana?
Coba deh main-main ke blog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H