Mohon tunggu...
Juman Rofarif
Juman Rofarif Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Juman Rofarif

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kembali Lagi

20 Juni 2012   07:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda meng-google frasa “kembali lagi”, di antara hasil yang Anda dapat adalah judul-judul berita media online ini: “Tren Wedges Kembali Lagi”, “Xiah Junsu ‘JYJ’ janji akan kembali lagi”, “Zanetti Ingin Kembali Lagi ke Indonesia”.

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kembali” berarti


  • balik ke tempat atau ke keadaan semula;
  • lagi;
  • sekali lagi.


Jelas, “kembali” semakna dengan “lagi”. Sebagai kata kerja, “kembali” mempunyai makna “datang untuk kali kesekian”. Hadir lebih dari sekali. Maka, jelas pula, “kembali lagi” adalah frasa yang rancu.

Frasa semacam itu disebut tautologi (tautology—dari bahasa Latin, tautologia). Pengulangan makna yang sama dengan kata yang berbeda, menjadikan kata tersebut tak berguna, bahkan memunculkan kerancuan makna.

Maka, contoh-contoh kalimat di atas bisa diubah: “Tren Wedges Datang Lagi”, “Xiah Junsu ‘JYJ’ janji akan datang lagi”, “Zanetti Ingin Datang Lagi ke Indonesia”. Atau, menggunakan “kembali” tanpa “lagi”: “Xiah Junsu ‘JYJ’ janji akan kembali”, “Zanetti Ingin kembali ke Indonesia”.

Apakah “kembali lagi” lahir karena pengaruh “back again” dalam bahasa Inggris? Tapi, mungkin saja “back again” punya logikanya sendiri dalam tata bahasa Inggris, sehingga tak serta-merta bisa diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “kembali lagi”. Sebab, nyata-nyata frasa “kembali lagi” itu campur aduk.

http://jumanrofarif.wordpress.com/2012/06/20/kembali-lagi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun