Mohon tunggu...
Juman Rofarif
Juman Rofarif Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Juman Rofarif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Imam Syafi‘i Bertamu ke Rumah Imam Ahmad

21 Maret 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu hari, Imam Syafi‘i bertamu dan menginap di rumah Imam Ahmad. Pagi harinya, putri Imam Ahmad menemui ayahnya dan bertanya, “Ayah, diakah orang yang sering kauceritakan kepadaku itu?” Imam Ahmad memang sering bercerita kepadanya bahwa Imam Syafi‘i orang yang mengagumkan. Dia berilmu, cerdas, dan saleh.

“Benar,” jawab Imam Ahmad. “Kenapa?”

“Ada tiga hal yang membuatku meragukan cerita Ayah selama ini,” kata putrinya.

“O, ya? Apa itu?” jawab sang Ayah.

Putri Imam Ahmad menjelaskan, “Semalaman aku memperhatikan guru Ayah itu. Pertama, tidakkah Ayah perhatikan saat kita makan malam bersama setelah Isya? Dia makan begitu banyak. Kedua, setelah makan malam itu, dia langsung ke kamar dan tidur. Dia bahkan tidak mengerjakan shalat malam. Ketiga, dia mengerjakan shalat subuh bersama kita tanpa berwudu.”

Imam Ahmad lalu menemui Imam Syafi‘i untuk memastikan kebenaran cerita sang putri.

“Putrimu benar,” kata Imam Syafi‘i. “Tapi kenyataannya tidak seperti yang dia lihat …. Aku makan banyak karena tahu makananmu halal dan kau orang baik, dermawan. Makanan halal yang disajikan orang dermawan akan menjadi obat. Waktu itu aku banyak makan bukan untuk mengenyangkan diri, melainkan agar aku sehat.”

Imam Syafi‘i melanjutkan, “Soal shalat malam … malam itu aku memang hendak tidur, aku sudah berbaring di ranjang. Tapi, aku terpikir banyak hal dalam Al-Quran dan hadis. Seolah-olah keduanya terpapar begitu jelas di hadapanku. Sampai waktu subuh tiba, aku berhasil memecahkan tujuh puluh dua persoalan fikih yang berguna bagi umat. Sebab itulah aku tak sempat mengerjakan shalat malam. “

Lanjutnya lagi, “Tentu saja semalaman itu aku tidak tidur dan wuduku tidak batal. Karenanya aku tidak harus berwudu lagi untuk mengerjakan shalat subuh.”[Juman Rofarif]

*Disadur dari Sâ‘ah wa Sâ‘ah, Nawâdir wa ‘Ajâ‘ib.

http://jumanrofarif.wordpress.com/2011/03/21/imam-syafi%E2%80%98i-bertamu-ke-rumah-imam-ahmad-2/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun