Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Generasi Milenial Harus Seperti Apa?

31 Januari 2018   17:04 Diperbarui: 31 Januari 2018   17:38 18514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali mengungkapkan generasi milenium adalah mereka yang lahir pada tahun 1981 hingga tahun 1994. Ada yang bilang antara 1981 dan 2000-an. Dewasa ini, generasi milenial menjadi pokok pembicaraan yang hangat untuk di diskusikan mulai dari segi pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain-lain, karena generasi ini sangat jauh berbeda pola kehidupannya dari pada generasi-generasi sebelumnya.

Generasi milenial juga menjadi bahan diskursus baik itu oleh mahasiswa sampai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sangat peduli terhadap perkembangan zaman saat ini. Banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi didalam kehidupan generasi milenial saat ini yang menimbulkan banyak pertanyaan salah satunya Bagaimana generasi milenial seharusnya? Ada apa dengan generasi ini sehingga sangat banyak lembaga-lembaga yang membicarakannya? Terkadang pertanyaan-pertanyaan seperti ini pun muncul difikiran kita tetapi kita tidak menyadarinya.

Kita mulai dari segi pendidikan, sekarang ini pelajar-pelajar mulai dari SD sampai SMA penurunan akhlak dan moralnya sangat drastis, mereka tidak segan-segan melawan gurunya yang mendidiknya, mereka juga berlaku tidak sopan terhadap orang tuanya, hal-hal seperti ini banyak kita temui di zaman-zaman ini. 

Pentingnya peran guru dan orang tua didalam mendidik anak-anaknya menjadi tantangan yang cukup besar karena kebanyakan dari mereka sering membangkang perkataan orang tuanya apalagi orang tuanya sudah lanjut usia. Lalu dari mana kita memulai untuk mendidik generasi muda saat ini? Menurut John W. Santrock "Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain," dilansir Kompas.com (20/10/2015).

Dari segi ekonomi, sekarang ini sangat mudah bagi generasi milenial untuk meningkatkan finansialnya dan membuat karya-karya kreatif yang sangat membantu keuangan mereka. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan John Howkins (2001) ditemukan bahwa ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat.

Segi budaya, nilai-nilai budaya generasi milenial saat ini bisa dibilang cukup baik walaupun ada positif dan negatifnya, salah satunya teknologi yang saat ini tidak lepas dari kehidupan sehari-hari kita seperti gadger yang selalu menemani hari-hari generasi milenial dan dengan gadget generasi milenial juga lebih interaktif didalam komunikasi jarak jauh, lebih mudah didalam mencari pertemanan dan lebih mudah untuk belajar. Aspek negatifnya juga tampak terlihat salah satunya menyebabkan kelalaian dan kemunduran moral.

Generasi milenial sering kali menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat, secara umum kebanyakan masyarakat tidak mengetahui apa itu generasi milenial khususnya masyarakat awam akan tetapi mereka lebih mengenal dengan sebutan kids zaman now. Generasi milenial sangat intens didiskusikan khususnya dikalangan akademik atau pelajar/mahasiswa dan juga organisasi-orgaanisasi sosial tertentu yang sangat peduli terhadap perkembangan dan perubahan pola hidup masyarakat zaman sekarang.

Pertanyaannya adalah kemanakah generasi milenial ini akhirnya ? Generasi milenial terbagi 3: pertama adalah mereka yang tetap mempertahankan nilai-nilai normatif ditengah gemuruhnya nilai-nilai tersebut dipertanyakan, misalnya jika kita memakai pakaian yang tidak sesuai dengan zaman dikatakan kolot, tidak modern, dan lain sebagainya. Kedua mereka yang mengikuti perkembangan zaman dan tidak pernah mengkritisi hal-hal yang timbul ditengah-tengah mereka sehingga mereka disebut liar, kids zaman now dan lain sebagainya. Ketiga adalah mereka yang mengambil kedua-duanya, artinya mereka mempertahankan nilai-nilai normatif mereka tetapi mereka juga berpakain seperti pakaian yang diproduksi pada zaman sekarang.

Dari ketiga pembagian tersebut, dimanakah kita berada sekarang? Apakah yang pertama, (kolot), atau yang kedua, (liar), atau yang ketiga, (bersifat kritis). Pastinya dizaman sekarang ini didalam kehidupan yang warna-warni ini terdapat ketiga kriteria yang penulis sebutkan diatas. Bagi saya, saya lebih memilih bagian ketiga yaitu mengkritisi walaupun belum sempurna akan tetapi saya akan berusaha, karena tantangan zaman yang begitu berat membuat kita harus kuat dan berkomitmen dalam menjalankan kehidupan ini. Akhir dari semua ini tergantung bagaimana kita memilih apakah pertama, kedua, atau ketiga.

Generasi milenial saat ini tidak lepas dari hubungannya dengan teknologi, tanpa teknologi kita tidak akan pernah melihat perkembangan transportasi, perkembangan alat komunikasi dan lain sebagainya. Generasi milenial mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun sudah mengenal yang namanya gadget dan banyak dari mereka yang memanfaatkan gadget ini untuk hal-hal positif ada juga hal negatif. 

Hal positifnya mereka melakukan hal-hal yang positif dengan cara belajar melalui internet, berdiskusi, bahkan mencari uang, ini semua adalah hal yang sangat positif dan harus dijadikan contoh dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Banyak keuntungan-keuntungan yang akan diterima dengan munculnya teknologi-teknologi baru ini antara lain:

  • Memudahkan pekerjaan manusia
  • Kurangnya pengangguran
  • Terjadinya peningkatan finansial masyarakat
  • Memudahkan mencari informasi
  • Memajukan ilmu pengetahuan
  • Memudahkan mencari teman (facebook, twiter, instagram, whatsaap, line dan sebagainya)
  • Membantu memudahkan pekerjaan pemerintah di daerah-daerah terpencil

Ada juga sebagian orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang apa itu dampak bagi penggunaan teknologi yang berlebihan, tidak memanfaatkan sebaik-baiknya sehingga menimbulkan kerugiaan seperti waktu yang terbuang sia-sia, sehingga kita semakin terlalaikan oleh teknologi. Banyak kerugian-kerugian juga yang kita dapatkan di antaranya:

  • Komunikasi menjadi jarang dan hampa
  • Terlalu individualistik
  • Penyalahgunaan untuk tindakan kriminal
  • Menjadi malas dalam melakukan berbagai aktivitas

Oleh karena itu sebaiknya kita harus bisa mengkritisi lebih dalam lagi bagaimana seharusnya zaman milenium ini ditempatkan, kita tidak bisa mengubah pola fikir mereka dengan begitu banyak teori-teori sosial yang ada diperpustakaan karena itu tidak akan berhasil akan tetapi kita bisa memasukan nilai-nilai normatif di dalam kehidupan zaman milenial ini yaitu misalnya banyak dari kalangan remaja atau mahasiswa yang hobi selfi, maen game, didalam itu kita bisa masukan nilai-nilai kebaikan agar terdapat pelajaran yang bisa dipetik oleh mahasiwa dan para pelajar.

Studi tentang generasi milenial di dunia, terutama di Amerika, sudah banyak dilakukan. Di antaranya studi yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG) bersama University of Berkley tahun 2011 dengan mengambil tema American Millennials: Deciphering the Enigma Generation. Tahun sebelumnya, 2010, Pew Research Center juga merilis laporan riset dengan judul Millenials: A Portait of Generation Next.

Di era milenium saat ini juga banyak kekhawatiran-kekhawatiran yang dirasakan bukan hanya perubahan pola tingkah laku ke arah negatif akan tetapi perubahan budaya yang saat ini kita pegang sebagai sebuah simbol yang tidak akan pernah kita lepaskan, budaya pada saat ini sudah mulai hilang atau tercampur aduk dengan budaya luar hal ini di akibatkan oleh begitu banyaknya pengaruh luar yang sangat erat mempengaruhi kehidupan kita seperti budaya pakaian, bahasa, dan lain-lain. Hal ini yang kita rasakan sekarang dan kita tidak bisa merubah fenomena ini, kita harus terima sebagai sebuah perubahan yang besar yang terjadi.

Tetapi ada juga kebanggan dan perubahan secara pemikiran yang bagus yang terjadi yaitu pola pikir semakin maju sehingga masyarakat mudah di dalam berkarya, mengeluarkan ide-ide cemerlangnya sehingga mereka mudah dikenal apalagi sekarang ini media sosial sudah banyak berkontribusi membuat banyak orang menjadi terkenal dengan menggunakan satu ide cemerlang yang menarik perhatian masyarakat.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah generasi milenial harus bisa mempengaruhi perubahan dinamika di dalam kehidupan masyarakat secara terstruktur dan konstruksi yang artinya kita masukkan nilai-nilai normatif agar generasi milenial bisa mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan koridornya, tidak ke arah yang negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun