Mohon tunggu...
Jumaidi Ali
Jumaidi Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas sains Al Qur'an

Oponi pablik prihal kerjasama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimanakah Kabar Negara Indonesia dengan Negara Belanda sebagai Mantan Penjajah (Dalam Bentuk Kerja Sama)

28 Desember 2022   22:54 Diperbarui: 28 Desember 2022   23:03 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan baik antara Indonesia dengan Belanda dalah salah satunya terjadinya kegiaatan kerjasama diantara kedunya,yakni pada bidang Perdagangan export maupun impor dimana salah satu juan selain meningkatkan nilai ekonimi juga tidak langsung  memepererat hubungan persahabatan antar kedua tersebut yang meskipun pernah terjadi cerita kelam           ( Penjajahan ) Menurut data Kementrian Bidang Ekonomi  Republik Indonesia Pada tahun 2018 saja Negara Belanda adalah mitra dagang terbesar ke-15 dan investor terbesar ke-9 bagi bangsa Indonesia,kerjasama perdagangan bilateral dagang dengan Negara belanda ini selalau menunjukan surplus bagi Negara Indonesia.pada tahun tersebut pula nilai perdagangan bilateralnya mencapai US$5,14 miliar,di mana export mencapai US$3,90 miliar dan impor  US$3,90 miliar dan impor mencapai senilai US$1,24 miliar,sedang ditahun 2019 nilai total perdagangan kedua negara menurun  menjadi US$4,2 miliar.Mengingat banyaknya Perusahaan Multi Nasional miliK Negara Belanda yang ada di idonesia seperti Lux,Philips,Unilever dan Frisian Flag yang dalam jangka waktu yang sangat lama diharapkan akan selalau memberikan potensi nilai tambah ekonomi bagi bangsa Indonesia dan selalau terjalin hubungan baik diantara kedua Negara tersebut.  Pada tahun 2021 bulan Januari- Juli nilai perdagangan kedua Negara tersebut meningkat 26,27 %  (US$2,9 miliar ).

Negara Belanda juga merupakan Negara tujuan export terbesar ke-11 bagi Bangsa Indonesia,dengan komoditas utama (berdasarkan HS4 antara lain : minyak sawit (19,16 %) kopra ( 11,31 %) asam lemak monokarboksilat (10,69 %) timah ( 5,41 % ).Sementara itu komoditas impor  Negara Indonesia dari Belanda yaitu: distilasi coal tar (25,17 %) kendaraan angkut  barang  (7,10 %)  minyak bumi ( 4,39 %)  benang tow artifisal  (2,64% ) bahan makan (2,12 %). Berdasarkan data diatas Indonesia  yang melakukan kegiatan export minyak sawit sebesar ( 19,16 % )  dimana Indonesia adalah salah satu penghasil minyak yang besar didunia akan mememudahkan kita menembus pasar eropa dan secara tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi petani sawit yang ada di Indonesia,dalam kegiatan impor Indonesia mengambil barang salah satunya adalah kendaraan angkut barang sebanyak (7,10 % ) dimana kita tahu bahwasanya dalam pengadaan kendaraan dan mesin-mesin Indonesia masih sangat kuranag dalam segi alat dan kemampuan jika dibandingkan dengan Negara lain,dengan adanaya impor kendaraan angkut akan sangat membantu Negara Indonesia dalam kegiatan usaha dan ekonomi yang berkaitan langsung dengan kedaraan angkut tersebut.

Kerjasama Bidang Investasi 

Pada 26 September 2019, kedua negara telah menandatangani Memorandum of Understanding ( MoU)  Join Production on Sustainable Palm Oil  (yang ditandatangani oleh Mentri Luar Negri RI dan Mentri Perdagangan Luar Negri dan Kerjasama Pembangunan Belanda) yang difokuskan pada pemeberdayaan petani kecil dalam memenuhi sertifikasi ISPO.Sementara relasi investor sector ril belanda di Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$2,5 miliar untuk 11.040 proyek dan meningkat 122% jika dibadingkan dari tahun sebelumyaan pada tahun 2020 total Investor Belanda di Indonesia mencapai lebih dari US$1,4 miliar,sehingga menduduki peringkat ke-6 investor terbesar. Belanda juga membuka diri apabila indonesia memberikan kesempatan berinvestasi didunia pendidikan,baik untuk pendidikan tinggi maupun pelatihan vokasi,termasuk membuka kesempatan seluasnya bagi mahsiswa Indonesia belajar ke sana melalui beasiswa Nuffic-Neso dan juga menyediakan pembelajaran online mengunakan teknologi masa kini kata Baliau Airlangga Hartarto di Bogor,selasa (10/03/202) Dengan adanya kerjasama dibidang pendidikan melalui biasiwa yang ada  sangatlah membantu anak-anak bangsa yang mempunyai potensi akan tetapi minim dalam segi biaya yang ada.

Kerjasama Bidang Pariwisata 

Dari segi Pariwisata jumlah wisatawan Belanda Ke Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 215.287 orang,menempati urutan ke-4 terbesar dari eropa dank e-16 dari seluruh dunia.Tren peningkatan kunjungan rata-rata 4,88% per tahun sejak 2014 dengan penghasilan jumlah devisa asing dapat mencapai lebih dari US$ 200 juta per tahun.Jika kita amati dari data tersebut sangatlah memberikan dampak yang sangat positif bagi Indonesia dari segi ekonomi yanag ada,dimana kita lihat Indonesia juga mempunyai banyak sekali wisata-wisata yang sangat indah seperti contoh pulau Bali,lampuan Bajo,pulau komodo dan masih banyak lagi jika kita tetap mempertahankan nilai dan potensi yang ada pastilah akan tetap selalu menaik pengunjung/turis bukan hanya dari Belanda tetapi juga Negara lain yang ada.

Airlangga Hartarto pada pertemuan bilateral dengan Mentri Perdagangan Luar Negri dan Kerjasama Pembanggunan Kerajaan Belanda Sigrid Kaag Juga mebahas kerjasama "Kita harus memperkuat kerjasama dalam berbagai bidang,khususnya disektor maritime,manajemen air, pertanaian dan kesehatan," kata Baliau di Bogor,selasa (10/03/2020).Dengan adanya kerjasama dibidang tersebut,seperti dibidanag menejemen air,telah kita ketahu bahwasanya Indonesia sangat membutuhkan air yang biasanya digunakan untuk mengaliri sawah petani,tambak dan juga waduk sebagai pembangkin listri tenaga air ( PLTA) jika air yanag ada dindonesia dapat dikelola dengan baik dan benar makan Indonesia takkan pernah mengalami krisis air seperi kekeringan lahan.Jika pada musim penghujan pun tidak akan ada banjir,meskipun ada pastilah tidak separah  seperti sebelumya.Berkaitan dengan kesehatan Indonesia itu sendiri bekerja sama dengan Belanda yakni dalam penelitian di bidang kecerdasan buatan tentang penangan Covid 19 yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menagani Covid19 dimana hal tersebut sangat lah bermanfaat bagi Negara Indonesia.

Terkait dengan kerjasama  antara Belanda dan Indonesia  pada pertemuan Mixed Commission (selasa1/4) di Jakarta,yang meliputi berbagai sector yang terbagai Dalam beberapa working grups yang salah satunya adalah kerjasama dibidang air dan lingkungan yang bertujuan untuk melanjutkan dan meningkatkan kerjasama air,perlindungan terhadap banjir dan pengelolaan sumber daya air terpadu,kerjasama dalam bidaang pengelolaan air telah dimulai sejak tahun 2021,kerjasama yang dikenal dengan 4P-MOU ini telah dilaksanakan dalam dua priode yaitu tahun 2001 sampai 2006 dan priode tahun 2007 sampai 2012.Bukan hanya dibidang Perdagangan,Investasi dan Priwisata,Belanda juga sepakat mempererat hubungn kerjasama khususnya dibidang trasportasi yakni pada forum Maritim Bilateral ketiga  bulan Februari 2019 ,kedua Negara tersebut sepakat untuk meningkatkan kerjasama yang efektif dibidang trasportasi,pembuatan kapal dan pengembangna pelabuhan.

Dengan adanya kerjasama-kerjasama tesebut,dihrapkan memberikan dampak yang  positif  bagi kemajuan ekonomi dan hubungna baik antara Negara Indonesia dan Negara Belanda mekipun pernah terjadi masalalu  kelam diatara kedua Negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun