Ayat di atas menegaskan bahwa apabila seseorang menginginkan sesuatu terjadi di dalam kehidupannya atau mengharapkan perubahan, maka hal yang perlu ia lakukan adalah harus melakukan usaha secara nyata dan berikhtiar (usaha lahiriah).Â
Berusaha atau berikhtiar adalah hal yang diharuskan dan akan dicatat sebagai amalan yang bernilai ibadah. Bonusnya adalah seseorang yang sudah melakukan usaha atau berikhtiar akan mendapatkan apa yang mereka inginkan selama proses yang dilalui hal-hal yang baik dan positif, serta diridhai oleh Allah.
Di dalam ayat lain Allah juga memberikan kabar gembira atas apa yang sudah diusahakan oleh seorang hamba, mereka akan mendapatkan apa yang mereka kerjakan. Tidak ada hal yang sia-sia di hadapan Allah selagi hal tersebut adalah amalan yang baik-baik. Hal tersebut tertera di dalam al-Qur`an surah ali Imran ayat 195:
Artinya: "Lalu Tuhan mereka mengabulkan doa mereka: 'Aku tidak menyia-nyiakan pekerjaan orang yang bekerja di kalanganmu, baik laku-laki maupun perempuan ...'."
Sahabat muslim, apabila sudah berdoa dan meminta restu orang tua, serta diiringi dengan usaha, maka lengkaplah ikhitar kita. Ketika ketiga ini sudah kita lakukan, maka nyatalah rumus pyhtagos kehidupan kita jalani. Jadikanlah Allah, orang tua, dan diri kita sendiri pelaku dalam cerita kehidupan kita, pelaku sukses dunia dan akhirat agar kehidupan lebih damai dan tenang. Oleh sebab itu, marilah kita amalkan rumus pythagoras ini ke dalam kehidupan agar datang kebaikan-kebaikan dari sisi mana saja.Â
Dan, ingatkan juga saudara-saudara kita akan pentingnya bergantung kepada Allah, meminta restu orang tua, dan usaha yang maksimal. Setelah semua kita lakukan, insya allah akan ada jawaban dari Allah atas ikhtiar yang kita lakukan. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H