Mohon tunggu...
Jumaida Pulungan
Jumaida Pulungan Mohon Tunggu... Penulis - "Writing is work to eternity." ~PA Toer

Terbuka pada setiap kesempatan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumus Pythagoras? Lets Apply

13 Mei 2023   11:44 Diperbarui: 13 Mei 2023   11:48 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2.Doa dan ridha orang tua

Tingkatkan kedua dalam kehidupan ialah mengharapkan doa dan ridha kedua orang tua. Ibu yang sudah mengandung dan melahirkan, serta ayah yang memenuhi kebutuhan dan bekerja keras menafkahi keluarganya. Apapun yang hendak kita lakukan sebaiknya sudah mendapat persetujuan orang tua. Jadikanlah izin dan ridha orang tua sebagai sesuatu yang keramat dan menjadi pendukung akhir dalam sebuah keputusan yang kita ambil. Sama halnya, jika kita menginginkan sesuatu atau sedang mengusahakan sesuatu, beritahu orang tua dan mintalah ridha agar didoakan beliau. Dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud dalam buku "Malaikat itu bernama ibu" karangan Mohammad Taufik, bahwasanya Rasul bersabda: 3 doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang berpergian (safar), dan doa orang yang terdzalimi. (HR. Abu Dawud).

Dari hadits di atas, jelaskan dan yakinilah di dalam hati bahwa birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) adalah suatu keharusan karena sebanyak apapun kita mencoba mengganti dan menandingi pengorbanaan orang tua, tidak akan pernah bisa menebusnya. Mintalah doa dan ridha orang tua setiap perjalanan hidup kita, setiap usaha yang kita lakukan, setiap harapan yang ingin kita wujudkan, setiap cita-cita yang ingin kita capai. Sertakan orang tua di dalam proses hidup kita. Apabila ridha orang tua, maka Allah pun akan ridha kepada kita. Namun sebaliknya, apabila murka orang tua kepada kita, maka murka pulalah Allah kepada kita, naudzubillah.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad berikut:

"Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua."

Oleh sebab itu, dalam berkehidupan di dunia ini tegaskan keyakinan dalam hati bahwa Allah adalah dzat yang Maha Tinggi dan yang patut disembah. Memohonlah kepada Allah untuk segala sesuatu dan libatkan Allah untuk segala bentuk kebahagiaan maupun kesedihan kita. Begitupun orang tua, ceritakan keluh kesah kita untuk mengharapkan ridha dan doa kedua orang tua. Alangkah indahnya hidup jika kita berpegang teguh pada laailahaillallah dan meletakkan kedudukan orang tua tetap di posisi mereka yang menjadi pengaruh besar atas kesuskesan kita. 

Sebabnya, orang tua adalah mereka yang menginginkan kebaikan untuk anak-anak mereka, yang merasa tidak tenang jika anaknya jauh dari pandangan mereka, yang merasa tidak akan mudah ikhlas menerima kenyataan jika ternyata anaknya sudah tumbuh semakin dewasa. 

Berbaktilah kepada kedua orang tua. Surga seorang anak berada di bawah telapak kaki ibu. Senangi hati ibu dan bapak itu dengan kabar dan cerita yang baik-baik. Sejatinya, tanpa kita mintai doa, nama kita akan tetap berada di dalam pikiran dan doa kedua orang tua tanpa kita ketahui. Mereka tidak pernah mengharapkan kembali dari apa yang mereka beri. Mereka hanya menginginkan kebahagian atas hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita menjadi anak yang berbakti, melakukan kebaikan-kebaikan, dan menjadi anak yang sholeh sholehah yang mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua.

3.Doa dan usaha dari diri sendiri

Setelah memohon ampun dan meletakkan harapan hanya kepada Allah, sudah meminta ridha dan didoakan kepada orang tua, hal yang perlu kita persiapkan selanjutnya adalah usaha dari diri sendiri. Sebabnya, akan menjadi hal yang sia-sia apabila kita hanya berdoa kepada Allah dan minta didoakan orang tua, tetapi dari kita tidak disertai usaha sama sekali. Allah menjanjikan perubahan dan pengqabulan doa apabila hambanya memang telah melakukan usaha dan berdoa. Jelas sekali Allah maktubkan di dalam al-Qur`an surah ar-Rad ayat 11:

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun