Beragam bencana tersebut, tegas Al Almin, tidak serta merta faktor alam atau kehendak Tuhan. Tapi juga banyak bencana karena faktor aktivitas manusia semisal tambang.
“Bencana tersebut tidak bisa kita hindari. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi risiko bencana,” papar mantan pengurus Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Universitas Hasanuddin ini.
Karena itu, katanya, semua kelompok masyarakat sipil, termasuk para jurnalis, dituntut memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana. Yang dimaksud mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Hal tersebut penting, kata Al Amin, karena selama ini umumnya warga memeroleh pengetahuan tentang bencana bersumber dari media massa. Maka bagi jurnalis yang kurang memiliki pemahaman yang memadai tentang mitigasi bencana, maka karya jurnalistiknya yang berkaitan bencana pun rawan menyesatkan.
"Padahal tentu kita berharap pemberitaan bencana di media massa lebih beretika dan mencerahkan masyarakat," kata mantan aktivis mahasiswa Universitas Hasanuddin ini.
Diskusi ini berakhir sekitar pukul 13.30 wita. Ditutup dengan acara makan siang yang disajikan pihak BaKTI. (jumadi mappanganro)
Makassar, 22 Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H