Mohon tunggu...
sri yati
sri yati Mohon Tunggu... -

Hidup singkat karya abadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Sumber Belajar

17 Januari 2014   20:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan konvensional memiliki paradigma bahwa guru adalah satu-satunya sumber belajar sehingga dianggap orang yang paling memiliki pengetahuan. Paradigma itu kemudian bergeser menjadi guru lebih dahulu tahu. Namun, sekarang dengan perkembangan ilmu dan teknologi bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid bahkan murid bisa lebih dahulu tahu dari gurunya.itu semua terjadi akibat perkembangan media informasi disekitar kita sehingga pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar melainkan guru memiliki fungsi yang lebih luas, yaitu penydia fasilitas belajar agar siswa mau belajar.

Guru sebagai motivator yang memberikan semangat dan energy kepada siswa untuk terus belajar. Selain itu, guru harus mampu mengelola kegiatan belajar siswa, memposisikan siswa, sesuai minat, potensi dan kemampuannya serta memanfaatkan setting yang ada (organisator) dan mampu mengevakuasi keberhasilan belajar siswa baik proses maupun hasil (evaluator). Banyak contoh dimana siswa dapat lebih dahulu mengakses informasi dari berbagai media yang ada seperti surat kabar, televisi, bahkan internet sehingga lebih dahulu tahu disbanding gurunya. Tentu saja kondisi ini merupakan gejala yang positif sekaligus tantangan bagi para guruuntuk memperbaiki proses pembelajarannya.

Potensipotensi yang tersebar di sekolah dan di masyarakat berupa sumber belajar harus menjadi perhatian guru untuk di organisai dengan baik sehingga berdaya guna positif untuk keberhasilan belajar siswa perkembangan teknologi yang ada serta perbahan kurikulum menuntut guru untuk lebih kreatif tidak lagi selalu menunggu instruksi dari pusat.

Guru adalah tenaga professional sehingga harus cepat menyesuaikan diri dan meresposisi perannya, pada saat ini, guru tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas,. Namun ia harus mampu menjadi fasilitator belajar dan pengelola sumber belajar bagi siswanya. Banyak sumber belajar yang tersedia di lingkungan kita, apakah sumber belajar yang dirancang untuk belajat ataukah yang tidak dirancang, namun dapat di manfaatkan untuk belajar.

Sebagai seorang pengawas yang memiliki fungsi salah satu nya adalah membantu kesulitan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, tentu perlu memahami tentang apa itu sumber belajar dan ragam sumber belajar apa saja yang dapat di gunakan oleh seorang guru pada saat menjelakan suatu materi. Seorang pengawas yang baik adalah seorang pengawas yang mampu memberikan solusi terhadap masalah yang di hadapi guru terutama yang berhubungan dengan proses pembelajaran.Untuk itu alangkah baik nya jika kita pahami dulu tentang konsep sumber belajar dan jenis sumber belajar dan jenis sumber belajar yang dapat di gunakan oleh guru dan menunjang proses pembelajaran nya.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat di gunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat di lihat tidak haya hasil belajar (output) namun juga di lihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang di pelajari nya.

Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajan yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Sebagai contoh di dalam kurikulum IPA- SD, konsep : hewan dan benda di ajarkan di kelas 3 sebagai awal siswa pelajaran IPA secara tersendiri. Untuk memperoleh gambaran tentang konsep hewan dan benda di berikan materi tentang empat konsep, konsep konkrit, konsep abstrak, konsep dengan atribut kritis abstrak, dan konsep yang berdasarkan prinsip. Konsep hewan di ajarkan dengan tujuan agar siswa mampu mengenali hewan liar dan hewan peliharaan serta mampu mengelompokkan hewan berdasarkan cara berkembang biak nya dari informasi dan hasil pengamatan ( diknas, 2006 ).Kegiatan belajar mengajar di tekadkan pada aktivitas siswa dengan melakukan pengamatan terhadap hewan yang terdapat di lingkungan siswa. Hewan peliharaan dan hewan liar dapat di jadikan sebagai pengalaman belajar bagi siswa SD dengan mengamati cara hidup, cara berkembang biak, dan cara hidup. Konsep benda di ajarkan dengan tujuan, agar siswa mampu mengenal sifat – sifat benda padat, benda cair dan benda gas .Dari tujuan tersebut di rancang kegiatan pembelajaran memberikan aktivitas siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengenal sifat benda padat, cair, dan gas. Melalui percobaan ini tentu saja siswa memerluka bahan dan alat berupa sumber belajar baik yang nyata maupun buatan untuk memahami konsep benda dan dapat mengaplikasikan bahwa kehidupan sehari- hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun