Mohon tunggu...
Julyan Deri
Julyan Deri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa dari Universitas Katolik Parahyangan, Lahir di Bandung pada tanggal 7 Juli 2005.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Pada Tahun 2014 - 2023

13 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:16 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : https://id.pinterest.com/pin/14073817573820580/)

Melalui metode ini, penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pola perubahan dan hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Dengan menganalisis data secara deskriptif, peneliti dapat mengidentifikasi periode-periode tertentu di mana pertumbuhan penduduk berkontribusi positif atau negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, analisis ini juga dapat mengungkap faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hubungan tersebut, seperti kebijakan pemerintah, kondisi pasar tenaga kerja, dan infrastruktur yang ada. Hasil dari analisis deskriptif ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi yang lebih efektif untuk mengelola pertumbuhan populasi dan memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia.

IV. Tinjauan Pustaka

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses meningkatnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dari tahun sebelumnya untuk kesejahteraan masyarakat didalamnya. (Yenny & Anwar, 2020)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka pendek.(Ma'ruf & Wihastuti, 2008)

Menurut teori klasik, pertumbuhan ekonomi dapat meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Adam Smith berpendapat bahwa selama tanah tidak menjadi barang langka dan modal belum diperhitungkan secara signifikan, tenaga kerja yang melimpah akan menjadi pendorong utama produksi. Pada masa itu, konsep "The Law of Diminishing Return" dari David Ricardo belum diterapkan karena produksi terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi. Dalam pandangan ini, jumlah penduduk dilihat sebagai elemen penting yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut teori Malthus, Malthus menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan populasi dan ketersediaan sumber daya. Sementara populasi yang besar dapat menjadi pendorong ekonomi melalui tenaga kerja dan pasar yang luas, pengelolaan yang buruk dapat menyebabkan stagnasi ekonomi dan masalah sosial yang serius. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung pendidikan, pengendalian populasi, dan inovasi sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan populasi menjadi aset bagi pembangunan ekonomi.

V. Hasil dan Pembahasan

Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia tercatat sekitar 252 juta jiwa. Dalam sembilan tahun berikutnya, populasi terus meningkat, dengan laju pertumbuhan tahunan rata-rata berada di kisaran 0,9% hingga 1%. Pada tahun 2023, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 278 juta jiwa.

Laju pertumbuhan populasi Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat kelahiran yang relatif stabil, penurunan angka kematian bayi, dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Selama beberapa dekade terakhir, upaya pemerintah dalam memperbaiki akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, dan program keluarga berencana (KB) telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi tren pertumbuhan populasi.

Meskipun laju pertumbuhan populasi Indonesia tetap tinggi, tren pertumbuhan ini menunjukkan penurunan kecil dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan program keluarga berencana yang telah mengurangi angka kelahiran secara bertahap. Kesadaran masyarakat akan pentingnya merencanakan keluarga dan akses terhadap kontrasepsi yang lebih baik juga memainkan peran penting. Selain itu, perubahan gaya hidup di perkotaan, seperti tingginya biaya hidup dan prioritas terhadap karier, membuat banyak pasangan menunda memiliki anak atau memilih memiliki keluarga kecil.

Namun, penurunan ini masih sangat kecil dan belum cukup signifikan untuk secara drastis mengurangi tekanan populasi terhadap sumber daya yang ada. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelahiran yang tetap tinggi di daerah pedesaan, di mana akses terhadap pendidikan dan layanan keluarga berencana masih terbatas. Dengan demikian, Indonesia perlu melanjutkan upaya-upaya untuk memperkuat program KB, meningkatkan akses pendidikan, dan memperluas layanan kesehatan agar tren pertumbuhan populasi dapat dikelola dengan lebih baik. Penurunan laju pertumbuhan ini, meski kecil, menunjukkan potensi menuju stabilitas populasi di masa depan, yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun