Dilain sisi, masyarakat juga harus tertib dan bijak dalam menggunakan media internet yang ada sehingga tidak menyebarkan sesuatu yang menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.Â
Selain itu pemerintah juga berperan penting dalam memberikan sarana edukasi dan sumber literasi yang baik bagi masyarakat khususnya bagi lingkungan pendidikan sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang jelas mengenai multikulturalisme.Â
Pemerintah juga diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai mengenai pentingnya berbangsa dan bernegara, persatuan dan kesatuan melalui pendidikan yang diharapkan mampu mengubah pola pikir seseorang dalam menyikapi kehidupan multikulturalisme.
Semua hal tersebut dapat dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu diri sendiri dan keluarga. Orang tua berperan penting dalam memberikan sosialisasi sejak dini bagi anak agar dapat memiliki sikap-sikap yang saling menghargai, tidak memandang rendah orang yang berbeda dari kita, tidak mudah terpengaruh berita-berita dan informasi yang belum jelas benar atau tidaknya.Â
Dan yang terpenting adalah menumbuhkan sikap bahwa melihat seseorang bukan dari ciri-ciri fisik dan sosial yang ia miliki saja, melainkan juga kemampuannya.Â
Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak mudah terpecah belah hanya karena sebuah isu yang membawa SARA, dan semakin menumbuhkan sikap toleransi yang membawa api semangat persatuan dan kesatuan terus hidup dalam masyarakat Indonesia.Â
Mari bijak dalam menyikapi perbedaan dan tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena jika bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya?
Ad Maiorem Dei Gloriam.
2018. Ananda Julliani
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI