Namun ketika pola voucher pangan diterapkan di Indonesia, maka ini sangat berdampak kepada kenaikan harga pangan. Sudah rahasia umum kalau struktur pangan di Indonesia bukan struktur pasar persaingan sempurna, namun struktur pasar oligopoly yang lebih menjurus kepada kartelisasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Buwas, "Kami usulkan kembali ke pola natura [membagikan beras langsung] sehingga cadangan beras Bulog tersalur. Di samping itu penyaluran beras dengan pola BPNT melalui mekanisme pasar berdampak pada harga," katanya.
Berdasarkan uraian panjang diatas, kesimpulannya sudah sangat tepat. Pengusulan perubahan atau relokasi anggaran BPNT ke program rastra oleh Buwas sebenarnya tidak hanya memikirkan nasib Perum BULOG, namun juga ada kepentingan bangsa yang lebih besar. Oleh karena itu, usulan tersebut harus kita dukung bersama agar tercipta situasi kondusif dan berjalannya roda perekonomian bangsa. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H