Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Energi Positif dari Senyuman Isteriku

15 Agustus 2018   22:05 Diperbarui: 15 Agustus 2018   23:50 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup bagaikan roda yang berputar, itulah pepatah yang sering kita dengar. Semuanya pernah kita alami tatkala kita menjalani kehidupan ini sehari-hari. Terkadang kita bahagia, senang dan gembira terkadang juga kita sedih, murung dan berduka.

 Terkadang juga kita sedang diatas, terkadang juga kita berada dibawah. Orang banyak mengatakan untuk melihat teman yang sejati, lihatlah saat kita sedang terpuruk. Karena biasanya ketika kita sedang diatas atau bahagia, banyak orang mendekati kita. Namun ketika sedang mengalami kesusahan banyak teman yang menjauhi kita.

Kejadian ini memang pernah saya rasakan langsung di tempat kerja. Tepat pada tahun 2009, saya dipromosikan menjadi seorang manajer membawahi sebuah pabrik pengolahan beras. 

Pada waktu itu saya baru bekerja baru tiga tahun dan menjadikan saya sebagai pegawai dengan promosi tercepat. Walaupun disana masih banyak para senior dengan pengalaman kerja yang lebih lama, namun pimpinan tetap mempromosikan saya.  Tentu saja yang namanya dunia kerja, persaingan biasa saja terjadi dan pasti membuat sebagian karyawan merasa iri.

Seiring berjalannya waktu, dengan lingkungan yang kurang mendukung pasti akan memberikan energy negative.  Pada akhirnya cobaan berat itu datang juga. 

Saya mendapat fitnah dan dituduh membeli kendaraan roda empat dari hasil pabrik pengolahan beras. Sontak saja saya marah karena akibat tuduhan tersebut, saya sempat diperiksa oleh tim auditor dan hasilnya nihil. Namun dikala amarah saya memuncak, disanalah sosok isteri mencoba menenangkan. Isteri saya sangat percaya bahwa saya tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan itu.

Namun, tuduhan-tuduhan lain kembali bermunculan. Dengan banyaknya fitnah, tuduhan dan tekanan akhirnya membuat diri saya frustasi dan demotivasi. Energy negative yang disebarkan oleh lingkungan kerja, telah mengalahkan semangat dan enegeri positif dalam diri saya.

Akhirnya saya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Keputusan itu muncul setelah berembuk dengan isteri saya untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Isteri saya mengatakan biarlah saya memilih mengalah untuk menang serta mengiklhlaskannya. Ia juga mengatakan bahwa rezeki sudah diatur oleh sang pencipta.

Memang terasa berat, ketika kita memiliki jabatan yang bagus terus kembali lagi seperti staf biasa. Biasanya ada bawahan sekarang menjadi bawahan. Itulah namanya kehidupan, terkadang kita ada diatas terkadang pula kita dibawah. 

Tentu perasaan malu dan minder ketika bertemu teman-teman pasti menghampiri. Terkadang sempat terpikir juga untuk keluar dan mencari pekerjaan baru.  Namun saya tegar menjalaninya karena dukungan moral dan senyum yang tulus dari isteri.

Akhirnya, kesabaran dan keikhlasanku membuahkan hasil. Belum genap satu tahun saya menduduki posisi staf, ada tawaran program beasiswa untuk s-2 pasca sarjana dari kantor pusat. Ditempat kerja saya belum ada satupun yang mampu untuk menembusnya. Syarat utama untuk mendapatkannya adalah mau melepasakan jabatan yang dipegang sekarang. Tentu saja karena para senior sudah memiliki jabatan, membuat mereka tidak mau untuk melepaskannya.

Awalnya saya juga tidak pernah kepikiran untuk kuliah lagi karena malas untuk membuka-buka buku kembali. Sarjana strata satu saja saya sangat susah untuk menamatkannya, apalagi strata dua yang nota bene lebih berat.  

Namun, akibat peristiwa yang saya alami waktu itulah yang pada akhirnya membuat motivasi saya menjadi beratur-ratus kali lipat. Saya ingin menunjukkan bahwa saya mampu menembusnya dan secara tidak langsung ingin menyampaikan bahwa apa yang dituduhkan kepada saya selama ini adalah salah.

Motivasi yang berlipat-lipat itulah yang membuat semangat saya bangkit kembali. Teringat waktu saya pertama kali ketika mendaftar program pasca sarjana, ternyata waktu pendaftaran sudah ditutup. Namun karena semangat tadi akhirnya saya langsung menghadap direktur agar tetap diperbolehkan mendaftar. Melihat semnagat kuliah yang tinggi, akhirnya direktur memperbolehkans saya untuk mendaftar.

Setelah melewati empat tahapan tes akhirnya saya dinyatakan lulus dan terdaftar menjadi mahasiswa pasca sarjana. Ternyata saya baru sadar, ada hikmah besar dibalik cobaan yang berat. 

Rupanya, selama menjalani perkuliahan 2 tahun saya dibebaskan dari pekerjaan atau tidak mengantor. Uang kuliah yang diberikan juga mencakup uang saku, uang buku, biaya hidup dan yang lainnya. 

Dimana setelah dijumlahkan, ternyata melebihi uang tunjangan ketika saya waktu menjabat sebagai seorang manajer. Bahkan akhirnya, saya sudah mengambil program Doktor yang tidak pernah terlintas sedikitpun di hati.

Oleh karena itulah bagi saya pribadi, isteri merupakan teman sejati dikala suka maupun duka. Senyuman dan dukungan moral yang diberikan telah memberikan energi positif bagi karier dan kehidupan saya. Isteri yang selalu memberikan energy positif akan membentuk keluarga yang harmonis. 

Keluarga yang selalu menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang sesama anggotanya. Jika anak-anak dan suami mendapatkan energy positif berupa kasih sayang maka mereka akan mengembangkannya dalam kehidupan yang lebih luas terutama dalam lingkungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun