Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kesenjangan Kekayaan Penduduk di Dunia Melebar, Bagaimana Indonesia?

11 Mei 2018   15:01 Diperbarui: 11 Mei 2018   15:13 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gini Ratio dan Penyebabnya

Ketimpangan pendapatan penduduk bisa dicerminkan dari koefisien gini ratio. Semakin besar koefisien Gini, maka semakin lebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Koefisien Gini (Gini Ratio) sebagai salah satu indikator yang menggambarkan tingkat ketimpangan di Indonesia.

Koefisien Gini diukur berdasarkan konsumsi keluarga akan barang, jasa, dan non-jasa.   Koefisien Gini menunjukkan kecenderungan meningkatnya ketimpangan selama 20 tahun terakhir, dengan ketimpangan di perkotaan secara konsisten lebih tinggi daripada pedesaan.

Grafik
Grafik
Garis hijau: koefisien Gini di pedesaan, garis oranye: koefisien Gini di perkotaan, garis biru: koefisien Gini keseluruhan.

Ketimpangan juga terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia di antara tahun 2008 dan 2013. Meskipun ada tanda perbaikan akhir-akhir ini, dengan penurunan ke 0,39 antara Maret 2015 dan Maret 2016 setelah stagnan pada 0,41 selama lima tahun terakhir, hal ini belum menunjukkan tren jangka panjang, kata laporan itu.

Lalu apa penyebabnya hingga gini ratio di negeri ini semakin meningkat. Budi Kuncoro, country director Oxfam di Indonesia, mengatakan ketimpangan bukan semata-mata soal kekayaan, melainkan juga kesempatan atau akses terhadap pendidikan dan kesehatan. 

Kedua hal itu menurutnya saling berkaitan. Selain itu, ada pula isu kerentanan keadaan geografis wilayah Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia itu tidak miskin, tapi jika terjadi sesuatu, misalnya bencana alam, krisis ekonomi, mereka akan drop; warga yang near-poverty (nyaris miskin) akan jatuh ke jurang kemiskinan."

Lalu apa solusinya? 

Menurut Puspayoga Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kesalahan itu terletak pada belum diperhatikannya upaya pemberdayaan terhadap para pelaku UMKM di Tanah Air. Selama ini UKM belum tersentuh upaya pemberdayaan dengan optimal. Oleh karena itu, pihaknya mendorong semua pihak untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan para pelaku UMKM di Tanah Air melalui berbagai cara.

Pendapat tersebut sangatlah tepat. Kita harus ingat bahwa UMKM lah sector yang mampu bertahan dan menopang perekonomian bangsa ini disaat krisis. Tahun 1998, ketika krisis moneter terjadi, perusahaan besar termasuk perbankan banyak bertumbangan. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran terjadi dimana-mana. Sector pertanian dan sector UMKM lah yang menjadi ujung tombak menyelematkan dan menggerakan roda perekonomian bangsa.

Untuk itu sehingga wajar jika semua pihak berterimakasih terhadap sector ini. Musuh utama sector UMKM adalah terletak pada akses modal, persaingan usaha dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk akses modal, hendaknya pemerintah lebih mempermudah jaminan dan persayaratan bagi mereka yang ingin memulai usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun