Kejadian pahit pernah saya alami terkait data-data penting yang hilang. Dalam kurun tiga tahun terakhir, dua buah laptop pribadi saya hilang. Tepatnya pada tahun 2014 dan tahun 2016. Persamaan dari dua kejadian itu adalah hilangnya data hasil tesis pasca sarjana (S2) dan disertasi (S3) saya. Namun, ada beda dari dua kejadian itu, semenjak saya menggunakan flashdisk untuk menyimpan data.
Saat kejadian di hari nahas pada tahun 2014, saya kaget bukan kepalang. Tas yang berisi laptop dan biasa saya letakkan di ruang tamu hilang. Padahal baru saja ditinggalkan sebentar ke kamar mandi. Begitu saya lihat ke depan rumah, ternyata benar pagar halaman sudah terbuka. Maklumlah, karena rumah kecil type 36 hanya tersedia ruang tamu, kamar tidur dan wc. Jadi semua peralatan saya letakkan di ruang tamu termasuk laptop yang hilang.
Sesaat setelah kejadian itu, badan saya teras lemas dan serasa tidak percaya. Data-data penting termasuk hasil tesis yang ada tidak terback up. Padahal hasil tesis tersebut akan saya kembangkan menjadi disertasi pada jenjang S-3. Hilang dan pupus sudah harapan, terpaksa saya harus mencari topik baru.
Belajar dari kejadian laptop pertama yang hilang, saya mulai membackup file-file penting yang ada semacam disertasi dan hasil penelitian lainnya. Ada beberapa cara yang coba saya lakukan termasuk menyimpan ke dalam flashdisk hingga mengirim email balik ke email saya sendiri. Ternyata benar, sekitar tahun 2016 laptop yang berisi data disertasi S-3 saya hilang juga.
Namun tempat kejadian kali ini berbeda. Jika pertama kejadian hilang di rumah, kejadian yang kedua terjadi di kantor. Memang kalau sudah ditakdirkan hilang, pasti hilang juga bagaimanapun alasannya. Bisa dibayangkan, kantor saya yang tidak pernah kemalingan sudah puluhan tahun hari itu kebobolan. Pencuri berhasil masuk ke kantor dengan mematahkan terali dan menggondol laptop saya di lemari.
Ceritanya begini, biasanya saya ke kantor selalu memakai mobil dan laptop selalu dibawa ketika pulang. Karena mobil saya yang lama sudah dijual dan sembari menunggu datangnya mobil baru, maka saya menggunakan motor untuk ke kantor. Tepat kejadian di hari tersebut, hujan sedang turun dengan lebatnya. Mengingat hari hampir menjelang maghrib, namun hujan tidak reda maka terpaksa saya pulang dan tidak membawa laptop. Karena jika dipaksakan maka akan rusak karena kemasukkan air hujan.
Begitu besok pagi saya ke kantor, alangkah kagetnya saya ketika pegawai lain ribut-ribut bahwa kantor kemasukan pencuri. Langsung saja saya bergegas ke ruangan dan ternyata benar lemari sudah diacak-acak. Akhirnya kejadian hilangnya laptop untuk kedua kali terjadi lagi. Namun shockyang saya dapatkan tidak separah peristiwa kehilangan laptop yang pertama, karena saya sudah mempunyai back upfilenya.
Bisa kita bayangkan, bagaimana jika kita kehilangan data yang sudah dihasilkan berbulan-bulan. Kita tidak akan mengingat kembali apa-apa hasil penelitian dan hasil tulisan kita. Bisa ditebak, tingkat stress tinggi yang akan kita hadapi. Dalam situasi kehilangan data, psikologis kita akan terganggu. Tingkat depresi akibat tekanan batin sudah pasti menghampiri. Mengapa, ya kita pasti akan mengulang dari awal lagi.
Sakit sekali bukan? pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran seperti sia-sia saja. Kita bukan memikirkan harga laptopnya tetapi isi dalam laptop itu yang sangat penting.
SanDisk Ultra Dual Drive m3.0
Saya berkenalan dengan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 sebenarnya secara tidak sengaja. Saya mendapatkannya berupa souvenir saat disuruh rapat mewakili pimpinan kantor. Didalam souvenir tersebut, terdapat flashdisk ukuran 16 MB. Begitu dibuka, ternyata ada dua colokkan yang satu berbentuk USB dan yang satu mirip colokkan untuk handphone.
Saya waktu itu memang tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi apalagi soal flashdisk. Biasanya saya juga menyimpan data-data penting dengan flashdisk yang berbentuk biasa khusus USB. Untuk memastikan kegunaannya, maka saya langsung browsing apa fungsi colokan yang kecil, apakah bisa untuk handphone. Begitu saya pelajari, ternyata kemajuan teknologi penyimpanan data cepat sekali berkembang dan colokkan yang kecil memang untuk menyimpan data di handphone.
Sebenarnya banyak cara untuk memindahkan file dari satu perangkat android ke lainnya seperti melalui WiFi direct, bluetooth, email sampai aplikasi pesan instant. Tetapi file yang akan kita transfer tersebut berukuran terbatas. Kalau ukurannya jumbo atau hitungan MB, ratusan hingga ribuan, pasti akan kerepotan dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itulah, solusi yang sangat mudah sekarang untuk memindahkan file android adalah memakai perangkat USB flash drive yang terdapat konektor micro USB.
Salah satu solusi penyimpanan adalah dengan menggunakan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 yang kompatibel dengan smartphone Android. Drive Ganda Ultra m3.0 SanDisk sangat memudahkan untuk mentransfer konten dari ponsel ke komputer. Dengan konektor micro-USB di satu sisi, dan konektor USB 3.0 di sisi yang lain, drive ini memungkinkan kita untuk dengan mudah memindahkan konten lintas perangkat dari ponsel cerdas atau tablet Android ke komputer laptop, PC, atau Mac Anda.
Kelebihan dari konektor USB 3.0 yaitu memiliki performa tinggi dan disisi sebaliknya kompatibel dengan port USB 2.0. Apalagi aplikasi zona memori SanDisk untuk android sudah tersedia di Google Play dan dengan cepat membantu kita mengelola memori perangkat dan konten.
Beberapa kelebihan sandisk Ultra m3.0, secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.Kompatibel dengan perangkat android berkemampuan-OTG
Drive Ganda Ultra m3.0 SanDisk kompatibel dengan ponsel cerdas dan tablet Android yang memiliki dukungan USB OTG (Sambil Jalan).
2.Bebaskan memori ponsel cerdas dan tablet
Buat kita yang suka selfie dan mengambil gambar lainnya, sangat cocok dengan sandisk type ini. Untuk ukuran foto yang bisa ratusan MB serta video rekaman durasi pendek yang memakan 500 MB hingga 1 GB, tentu akan memakan ruang dengan cepat di ponsel cerdas atau tablet Android kita. Sehingga dengan ukuran sandisk yang tersedia sangat besar mulai dari 16 GB hingga 128 GB dapat menjadi solusi dalam mengatasinya.
3. Memindahkan konten antara komputer dan perangkat android dengan mudah
Drive Ganda Ultra m3.0 SanDisk memungkinkan kita untuk memindahkan dan membagikan file di antara perangkat Android dan komputer desktop atau laptop.
4.Konektor micro-usb ganda dan usb 3.0
Desainnya yang rapi dan dapat ditarik menawarkan konektor micro-USB dan USB 3.0. Konektor USB 3.0 memiliki performa tinggi dan di sisi sebaliknya kompatibel dengan port USB 2.0.
5.Usb 3.0 berkecepatan tinggi untuk transfer file super cepat dengan kecepatan hingga 150 mb/detik
USB 3.0 berkecepatan tinggi membuat kita mampu mentransfer satu film penuh ke drive dengan lebih cepat dari drive USB 2.0 standar, yaitu hingga 150 MB/detik.
6.Aplikasi zona memori sandisk untuk manajemen file yang mudah
Tersedia di toko Google Play, aplikasi Zona Memori SanDisk memungkinkan kita untuk melihat, mengakses, dan mencadangkan semua file dari memori ponsel kita dalam satu lokasi. Aplikasi ini juga mampu secara otomatis memindahkan file dari perangkat ke drive kita untuk membebaskan ruang. Untuk membuktikan kecanggihan sandisk dapat kita lihat dari video dibawah ini
Data yang berupa file, foto dan video dapat menjadi bukti kepada anak cucu serta generasi penerus dikemudian hari. Kita bisa membuka memori yang lama dan menunjukkan kepada mereka tentang apa-apa yang sudah kita lakukan pada masa lalu. Dengan adanya data itu, mereka pasti lebih yakin lagi dan kita tidak dicap sebagai pembohong alias pembual. Jadi benar dengan pepatah, biarkan data yang bicara.
Semoga dengan uraian panjang diatas, kita semua menyadari akan pentingnya membackup data. Jangan sia-siakan waktu, tenaga dan materi terbuang percuma, akibat kita tidak perduli untuk membackup file-file penting yang telah kita buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H