Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stabilitas Harga Pangan dan Roda Perekonomian

26 Maret 2018   07:42 Diperbarui: 24 April 2018   22:05 4467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum sampai tangan ke konsumen, barang kebutuhan pokok yang dihasilkan dari petani harus didistibusikan dahulu. Sisi distribusi bisa menyumbang andil yang sangat besar dalam menciptakan stabilisasi harga. 

Keterlambatan distribusi akan menyebabkan kekosongan stok, sehingga menyebabkan kelangkaan barang di pasaran. Sudah pasti hukum ekonomi akan berlaku. Persediaan sedikit, sedangkan permintaan tinggi tentu akan membuat harga menjadi naik.

Kendala utama yang dihadapi pada rantai ini, biasanya terkendala pada angkutan dan infrastruktur pendukungnya seperti jalan dan jembatan. Armada angkutan seperti truck atau fuso yang kurang akan membuat hasil produksi petani di desa menjadi tidak terangkut dan tetap berada di desa.  

Begitupula jika infrastruktur seperti jalan rusak atau jembatan putus juga akan menghambat aliran barang dari petani ke konsumsen. Jika masalah armada angkutan  terkait dengan Kementerian Perhubungan, maka infrastruktur berada dibawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum.

 C. Sisi Konsumsi

Sisi konsumsi atau hilir terkait stabilitas harga kebutuhan pokok menjadi tupoksi terbesar Kementerian Perdagangan. Jika ke dua sisi produksi dan konsumsi berjalan pada relnya, sebenarnya harga kebutuhan pokok di pasaran sudah pasti stabil. 

Namun jika harga terus mengalami kenaikan, maka harus dilakukan pengecekan pada dua sisi tersebut. Ada kemungkinan sisi produksi memang bermasalah karena gagal panen atau memang distribusi yang terhambat akibat infrastruktur yang rusak.

Jika memang sisi produksi bermasalah, maka tidak ada jalan lain. Kemendag mau tidak mau harus membuka keran impor. Namun jika rantai distribusi yang bermasalah, seperti kekurangan armada masih ada upaya yang dilakukan sebagai jalan keluarnya. 

Kemendag bisa meminta Kemenhub untuk menyediakan penambahan armada angkutan. Begitupula dengan jalan atau jembatan yang rusak, Kemendag juga bisa bisa berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk segera melakukan perbaikan.

Namun kepastian data produksi, distribusi terkait armada dan infrastuktur sangat sulit diketahui kebenarannya. Pasti ego sektoral yang akan muncul dan masing-masing pasti mengklaim bahwa semuanya sudah baik. Namun Kemendag harus tetap berpegangan dengan harga di pasaran, sebagai refleksi pertemuan permintaan dan penawaran.

Kemendag harus proaktif dan cepat mengantisipasi jauh-jauh hari sebelum harga kebutuhan pokok benar-benar mengalami kenaikan. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun