Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat Penjaga Kedaulatan Pangan Perbatasan, Bulog Atambua

17 Februari 2018   08:08 Diperbarui: 17 Februari 2018   13:44 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Konsep ketahanan pangan yang sempurna

BULOG baik di daerah perbatasan maupun di wilayah lain sebenarnya menjalankan konsep ketahanan pangan. Ketahanan pangan dapat dilihat dari tiga sisi yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitasnya. Dari sisi ketersediaan, BULOG melalui Inpres memberikan jaminan harga dan pasar bagi hasil produksi petani melalui penyerapan/pengadaan. Dari sisi keterjangkauan, BULOG telah menyediakan beras di setiap rumah tangga dengan harga terjangkau khususnya bagi rakyat miskin dengan program rastra. Sedangkan dari sisi stabilitas pasokan dan harga, BULOG telah melakukan pemerataan stok dengan tersedianya beras di setiap gudang BULOG di Indonesia. 

Ketahanan pangan yang dijalankan BULOG sebenarnya merupakan implementasi dari konsep ketahanan pangan yang sempurna. Mengapa? Jawabannya karena sifat komoditi pangan yang tidak terlepas dari musiman dan terus berfluktuasi akibat pengaruh iklim dan cuaca. Perilaku produksi yang sangat tergantung dari iklim, tentu sangat mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Hal ini masih saja bisa kita lihat seperti sekarang, dimana harga pangan silih berganti naik walaupun dukungan dana dan infrastruktur terus mengalami kenaikan.  Seperti contoh komoditi beras, ketika musim kemarau atau banjir maka sudah dapat dipastikan produksi terganggu dan harga mengalami kenaikan. 

Oleh karena itu, jika perilaku produksi yang rentan terhadap perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi dengan kebijakan pangan yang tangguh, maka akan sangat merugikan produsen dan konsumen. Terutama produsen berskala kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Banyak permasalahan pangan yang terjadi selain sarana dan prasarana. Seperti dari sisi permasalahan distribusi stok pangan yang harus tersebar merata atau terdistribusi antar daerah bahkan antar pulau. Dari sisi tataniaga, sudah menjadi rahasia umum akan panjangnya rantai pasokan yang mengakibatkan perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang cukup besar dengan penguasaan perdagangan pangan pada kelompok tertentu.

Proses diatas sebenarnya sudah dilakukan oleh BULOG tidak hanya di Atambua, namun di daerah lainnya. Tugas BULOG tersebut bisa kita lihat dari amanat Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Tugas publik pertamaadalah melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

Sedangkan tugas publik kedua adalah menyalurkan rastra. Tentu beras yang sudah dibeli dari petani tadi disalurkan kembali kepada rakyat miskin yang berhak menerimanya. Untuk masyarakat umum juga kebagian karena BULOG melakukan operasi pasar serta gerakan stabilisasi pangan.

Semua kegiatan tersebut sebenarnya sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun dan dapat kita rasakan dampaknya sampai dengan sekarang. Jalannya pemerintahan hingga bisa menggerakan roda perekonomian merupakan bukti nyata bahwa kestabilan harga pangan sudah tercapai. Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah lembaga pangan yang dalam hal ini BULOG untuk diberikan dukungan penuh dan semakin diperkuat peranannya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan, demi menjaga kekondusifan bangsa ini ke depan.

*) Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun