Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

World Bank: Inflasi Pangan Rendah, Bukti Kerja BULOG

22 Desember 2017   17:14 Diperbarui: 22 Desember 2017   18:33 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa seperti itu? pada kondisi ini, tentu hukum penawaran dan permintaan akan berlaku. Berkurangya tekanan permintaan beras di pasaran umum diakibatkan karena masyarakat penerima rastra tidak lagi membeli beras. Tidak ada tambahan permintaan berarti tidak ada lonjakan harga. Dalam teori pasar, kenaikan harga beras terjadi karena lonjakan permintaan sedangkan disisi lain supply atau stock beras terbatas.

Oleh karena itulah, mengapa Presiden Jokowi sangat marah jika rastra terlambat disalurkan. Karena akan berpengaruh terhadap kestabilan perekonomian bangsa dan pasti mempengaruhi kenaikan angka inflasi. Dan ini diimplementasikan pada keputusan tepat yang diambil Presiden pada akhir tahun ini, yaitu menunda dan akan mengevaluasi pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Hal ini disebabkan karena belum siapnya program BPNT untuk diterapkan. Selain itu, perbedaan yang signifikan pada Program BPNT dengan Rastra adalah masyarakat dibebaskan untuk membeli beras di tempat tertentu dengan harga berapapun. Beras rastra yang biasa mereka terima dari BULOG, sekarang disediakan oleh pihak lain atau swasta.

Intervensi pemerintah pada Rastra sangat terasa, namun pada BPNT intervensi pemerintah dilepas dan diserahkan kepada mekanisme pasar. Nah, disitulah letak kelemahannya. Pemerintah tidak bisa mengontrol harga beras lagi dan tergantung mekanisme kekuatan pasar. Semakin berbahayanya lagi, justru struktur pasar beras di Indonesia berbentuk asimetris dan hanya dikuasai oleh beberapa pengusaha beras saja.   

Akibatnya sudah bisa ditebak dan dapat kita bayangkan bersama apa yang akan terjadi, jika struktur pasar beras sudah menjurus kartelisasi dan peran pemerintah hampir tidak ada pada beras. Sudah bisa dipastikan 100 persen harga beras bisa naik setiap saat dan sulit untuk dikendalikan.

B. BULOG melakukan GSP dan Operasi Pasar

Tentu publik masih ingat, mengapa harga kebutuhan bahan pokok menjelang lebaran stabil dan tidak ada gejolak. Bahkan presiden pun mengakuinya pada sidang paripurna di Istana Merdeka Jakarta. Ya, semua ini karena BULOG melakukan Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) besar-besaran dan serentak di seluruh Provinsi tanah air. Kegiatan itu tetap terus dilakukan sampai dengan sekarang   (lihat).

GSP yang dilakukan BULOG secara massif dan serentak sangat jelas terasa dalam memberikan andil, menciptakan stabilnya pasokan dan harga pangan akhir-akhir ini. Berbagai komoditas kebutuhan pangan pokok disediakan dalam GSP; seperti beras kualitas medium dan premium, gula, minyak goreng, terigu, bawang merah, bawang putih, daging beku, telur dan bahan lainnya. Dengan harga yang sedikit dibawah harga pasar, tentu membuat efektif langkah yang dilakukan BULOG untuk meredam fluktuasi harga.

Selain itu, sampai dengan detik ini BULOG juga melakukan operasi pasar secara massif di seluruh Provinsi Indonesia (lihat). Operasi pasar merupakan bentuk konkret campur tangan pemerintah untuk meredam tingginya harga. Secara teori ekonomi; operasi pasar merupakan bentuk intervensi pemerintah pada sisi supply (penawaran) atau sisi produsen.

Operasi pasar dilakukan dengan cara mengguyur kebutuhan pangan pokok masyarakat ke pasaran untuk menambah supply di pasaran. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh BULOG dengan dua metode yaitu; pertama; dengan menjual sendiri ke pasar umum atau pemukiman warga dan kedua; melakukan kerjasama dengan cara memasok kepada pedagang pasar.

Operasi pasar merupakan langkah efektif untuk menekan harga yang melambung tinggi. Harga yang tinggi akibat permainan spekulan atau mafia akan turun dengan sendirinya jika mendengar BULOG akan melakukan operasi pasar. Mengapa seperti itu...? secara psikologis, dari dahulu mereka sudah tahu nama besar BULOG. Lembaga inilah yang biasa melakukan tugas semacam ini dan selalu turun menyelesaikannya. Mereka pun sangat faham betul kekuatan BULOG seperti infrastruktur yang lengkap mulai dari gudang penyimpanan, angkutan, jaringan kantor hingga stok yang tersebar merata sampai ke seluruh wilayah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun