Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena "Bankir" di BUMN

3 Desember 2017   15:44 Diperbarui: 3 Desember 2017   16:01 2975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya beri contoh pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merasa heran terhadap kemiskinan yang meningkat di Indonesia. Walaupun uang negara sudah banyak digelontorkan buat subsidi hingga membiayai infrastruktur, namun angka kemiskinan tidak menunjukkan pengurangan significant.

Subsidi input pertanian yang mencapai 50 triliun tiap tahunnya, tapi petani tetap miskin. Subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga pelayanan murah dari BPJS kesehatan juga tidak turut membantu.

Semuanya ini terjadi karena cara pandang yang berbeda dari pemerintah itu sendiri. BUMN yang dituntut mencari keuntungan pasti mencari cara agar perusahaannya tidak mengalami kerugian. Seperti contoh PLN sekarang yang menaikkan tarif dasar listrik hingga melakukan pencabutan subsidi listrik. Mereka tidak mau tahu masyarakat miskin semakin menderita, yang jelas perusahaannya harus untung terlebih dahulu.

Pertamina juga merasa rugi jika mereka tetap menanggung subsidi BBM tiap tahunnya. Sehingga mau tidak mau, tarif BBM harus naik atau menyesuaikan diri dengan harga pasar. Walaupun masyarakat di luar sana semakin menjerit dan bertambah miskin.

Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian serta kepiawaian menteri BUMN untuk menempatkan para bankir agar mampu sukses ditenpat yang baru. Jangan kesuksesan para bankir, dijadikan patokan untuk menempatkan para bankir disemua posisi kunci BUMN yang lain.

*) Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun