Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggugah Nasionalisme Petani dan Pedagang

24 Oktober 2017   05:40 Diperbarui: 24 Oktober 2017   16:03 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melarang petani menjual ke luar daerah serta memaksa petani dan pengusaha penggilingan padi agar menjual beras ke Bulog, tidak akan bisa dilakukan. Negara kita yang menganut asas demokrasi, akan menggiring langkah-langkah yang bertentangan dengan asa tersebut kepada bentuk pelanggaran HAM. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara pendekatan yang lebih humanis, agar komitmen TNI dan POLRI untuk membantu pemerintah mencapai target swasembada pangan dapat tercapai.

TNI dan POLRI dituntut untuk lebih mendekatkan diri kepada stake holder terkait, mulai dari petani, penggilingan, pedagang hingga pengusaha. Bicara dari hati ke hati, merupakan langkah tepat untuk bisa menggugah nurani mereka agar lebih mengedepankan rasa nasionalismenya. petani, penggilingan, pedagang hingga pengusaha beras harus diberi pemahaman akan pentingnya memiliki rasa tanggung jawab dan cinta tanah air.

Salah satu bentuk nyata penerapan rasa nasionalisme yang dapat diterapkan oleh petani dan penggilingan adalah dengan penjualan gabah atau beras ke gudang BULOG. Dengan terpenuhinya gudang Bulog dengan beras petani dalam negeri tentu pemerintah dan masyarakat akan merasa aman, karena stok beras yang ada sudah mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Selain itu, pedagang dan pengusaha beras juga tidak boleh melakukan kecurangan berupa penimbunan dan mengambil marjin yang begitu besar. Karena ini, semua akan menyusahkan rakyat, sesama anak bangsa karena membeli dengan harga tinggi.

Rasa nasionalisme memang harus ditumbuhkan oleh petani dan pedagang ditengah situasi ekonomi negeri ini yang sedang mengalami kelesuan. Petani harus memikirkan dampak ke depannya jika mereka tidak menjual gabah dan berasnya ke gudang Bulog. Begitupula jika pedagang mengambil untung terlalu tinggi, hingga menyebabkan harga beras meroket. Impor adalah sesuatu yang hampir pasti dilakukan sebagai solusi jangka pendek jika target pengadaan gabah beras oleh Bulog tidak tercapai. Impor beras akan berdampak luas terhadap perekonomian dan ongkos politiknya tentu akan lebih mahal.

Beras impor yang lebih murah akan membanjiri pasar-pasar di Indonesia. Sudah bisa kita tebak, konsumen pasti lebih suka memilih beras impor yang lebih bagus penampakannya, lebih bersih, sedikit butir patah dan yang pasti harganya lebih murah jika dibandingkan dengan beras dalam negeri. Dampak yang sangat fatal dari kebijakan ini tentu akan terpulang ke para petani dalam negeri. Petani akan malas menanam padi jika mengingat konsumen lebih suka membeli beras produksi luar. Dengan ongkos usaha tani padi yang besar, belum pupuk yang mahal ditambah lagi banyak bibit yang palsu, ini semua akan semakin membuat petani semakin malas menanam. Dampak luasnya sudah bisa kita tebak, tiap tahunnya kita akan ketergantungan akan impor beras dari Negara lain.

Jika mengingat banyaknya bantuan yang telah diberikan pemerintah selama ini, sebenarnya target 2,5 juta ton beras dapat tercapai. Perhatian pemerintah yang begitu besar terhadap pertanian di negeri ini, seharusnya juga disadari oleh petani, penggilingan, pedagang dan pengusaha. Banyaknya bantuan yang diberikan pemerintah seperti pembangunan irigasi, pemberian bibit gratis, pupuk bersubsidi, alat mekanisasi pertanian, pendampingan serta penyuluhan seharusnya juga mereka pikirkan. Bantuan besar yang telah dilakukan pemerintah berpuluh-puluh tahun dampaknya sudah banyak mensejahterakan pelaku pertanian tanah air.

Cara-cara yang humanis diatas, dengan memberikan pemahaman menyeluruh tentang nasionalisme merupakan langkah tepat yang dapat diambil TNI dan POLRI jika dibandingkan dengan bentuk pemaksaan dan pelarangan. Oleh karena itu, alangkah indahnya jika semua pelaku perberasan tanah air memahami dan menyadari akan pentingnya mengutamakan kepentingan nasional diatas kepentigan pribadi atau golongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun