Mohon tunggu...
Julius Sathya
Julius Sathya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbagi tentang diet, nutrisi, dan gaya hidup sehat

Co-founder and CEO of Dapurfit, the first online-based healthy catering in Indonesia www.dapurfit.com instagram.com/dapurfit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Banyaknya Gula dalam Minuman Kekinian

6 Juli 2020   19:07 Diperbarui: 6 Juli 2020   19:16 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana dengan kandungan minuman kekinian yang populer di Indonesia, atau lebih tepatnya Jakarta?

Akhir tahun 2019 lalu, karena penasaran, akhirnya saya membeli 13 menu favorit dari merk-merk minuman kekinian yang populer di Jakarta, untuk saya kirim ke lab (SIG laboratory), demi mengetahui kandungan nutrisinya. Berikut hasilnya:

cover-5f030c7b097f3623e00810e2.jpg
cover-5f030c7b097f3623e00810e2.jpg
  1. Rice Yogurt: 410 kalori, 74g karbo, 29g gula, 8g lemak, 11g protein
  2. Brown Sugar Boba: 414 kalori, 68g karbo, 36g gula, 14g lemak, 3g protein
  3. Hazelnut: 466 kalori, 84g karbo, 56g gula, 13g lemak, 2g protein
  4. Tea Latte: 304 kalori, 56g karbo, 36g gula, 8g lemak, 3g protein
  5. Red Boba: 751 kalori, 108g karbo, 49g gula, 29g lemak, 14g protein
  6. Berry Chizu: 381 kalori, 36g karbo, 30g gula, 24g lemak, 5g protein
  7. Milk Boba: 585 kalori, 64g karbo, 42g gula, 33g lemak, 8g protein
  8. Unicorn Fruit: 279 kalori, 36g karbo, 25g gula, 14g lemak, 2g protein
  9. Brown Sugar Boba: 398 kalori, 45g karbo, 31g gula, 22g lemak, 5g protein
  10. Bubble Milk Tea: 480 kalori, 81g karbo, 48g gula, 16g lemak, 3g protein
  11. Ovaltine: 409 kalori, 54g karbo, 32g gula, 19g lemak, 3g protein
  12. Gula Aren: 379 kalori, 60g karbo, 31g gula, 13g lemak, 6g potein
  13. Merah Delima: 350 kalori, 52g karbo, 33g gula, 13g lemak, 5g protein

Secara rata-rata: 431 kalori, 63g karbo, 37g gula, 17g lemak, 5g protein

Semua minuman saya pesan dalam ukuran 'sedang/ regular'/ 'M'. Dengan 1 pengecualian, yaitu nomor #5, karena hanya tersedia dalam ukuran besar. Takaran gula dan es saya pesan normal. Perlu diingat, umumnya kita membeli minuman seperti ini dalam ukuran 'besar', sedangkan hasil yang saya lampirkan adalah ukuran 'sedang/ regular'.

Rata-rata (jika excluding minuman nomor #5): 404 kalori, 59g karbo, 36g gula, 16g lemak, 4g protein

Saya menyadari bahwa setiap saya memesan ukuran sedang, saya ditawari (oleh kasir) untuk upsize dengan tawaran yang menarik, seperti 'Gamau ukuran besar aja kak? Cuma beda 2 ribu loh kak.' Karena itu kebanyakan orang akhirnya mengkonsumsi minuman kekinian dalam gelas besar. Perlu diingat bahwa, lebih baik kita pesan ukuran sedang saja, sebab, walaupun 'rupiah'-nya hanya beda sedikit, namun 'kalori & gula'-nya bisa berbeda sampai dua kali lipat!

Bagi yang penasaran, 'Seperti apa sih hasil uji lab kandungan nutrisi?' Berikut penampakannya:

contoh-1-5f031601d541df416d386c02.jpg
contoh-1-5f031601d541df416d386c02.jpg
contoh-2-5f03162ed541df47ac045fc2.jpg
contoh-2-5f03162ed541df47ac045fc2.jpg
KESIMPULAN: Jadi, Apakah Minuman Kekinian itu 'JAHAT'?
  • Saya selalu mengatakan, tidak ada yang namanya 'makanan jahat' atau 'minuman jahat'.
  • Yang 'jahat' untuk kesehatan adalah konsumsi yang berlebihan. Boba atau minuman kekinian lainnya, TIDAK akan menyebabkan obesitas maupun penyakit jika tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Sejauh ini, totalitas bukti penelitian yang ada menunjukkan bahwa kelebihan kalori dari sumber apapun, sama saja buruknya dengan kelebihan gula. (1) Apapun yang kita makan/ minum secara berlebihan (dari healthy food sekalipun), jika membuat kita kelebihan kalori, maka akan menyebabkan weight gain dan obesitas. (2)
  • Karena itu, tidak perlu menghindari total, dan tidak perlu 'anti' terhadap boba/ minuman kekinian lainnya. Cukup lakukan moderasi, yaitu makan dan minum secukupnya. Bukan hanya dalam moderasi dalam konsumsi minuman kekinian, tetapi moderasi pada apapun yang kita makan dan minum.

Referensi:

  1. Erickson, Jennifer, and Joanne Slavin. "Are restrictive guidelines for added sugars science based?." Nutrition Journal 14.1 (2015): 124.
  2. Hall, Kevin D., and Juen Guo. "Obesity energetics: body weight regulation and the effects of diet composition." Gastroenterology 152.7 (2017): 1718-1727.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun