Mohon tunggu...
Healthy

Kultur Jaringan dengan Memakai Gen Plasma Nutfah

24 Agustus 2018   19:29 Diperbarui: 24 Agustus 2018   20:07 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapat pribadi saya untuk ilustrasi di atas dan juga dengan berdasarkan pada teori-teori di atas adalah saya setuju dengan pernyataan di atas. Undang-undang dan berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah telah banyak ada sebagaimana pemerintah telah melindungi hal-hal di dalamnya. Negara maju bisa saja melakukan kultur jaringan dengan mengambil gen plasma nutfah dari Negara lain agar sumber daya hayati mereka dapat dilestarikan dan dimanfaatkan tentunya. Namun, permasalahannya adalah pada bandara selalu melarang pemakai jasa penerbangan untuk membawa barang-barang tertentu seperti hewan, tumbuhan, dll, apalagi jika seperti ilustrasi di atas yang memerlukan penerbangan antar Negara (International). 

Sebenarnya, tak melulu sesulit itu, jika Negara yang mengambil bahan dari Negara pemilik telah meminta ijin dan mendapatkan surat ijin dari pihak-pihak terkait dan mengadakan kerja sama dan terlebih demi perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sebenarnya sah-sah saja dan baik apabila dilakukan. Negara-negara maju sebagaimana pada penjelasan di atas dapat kita ketahui bersama bahwa teknologinya maju, hal ini berarti apabila mereka mengambil gen plasma nutfah asli yang memiliki berbagai macam keunggulan dari Negara lain mereka dapat memanfaatkan teknologi kultur jaringan ini dengan makin baik lagi dari segala keuntungan yang telah dimiliki oleh kultur jaringan karena teknologi yang mereka punya. 

Hal ini tentu saja menguntungkan bagi mereka, karena mereka dapat memperoleh suatu tanaman (misal yang diambil tanaman) yang memiliki mutu baik. Mereka dapat membudidayakan ini untuk perkembangan bagi mereka dari berbagai aspek, seperti IPTEK mereka dapat melakukan penelitian terhadap proses ini dan menambah wawasan mereka. Mereka pun bisa saja menambah nilai dari gen yang mereka ambil itu dengan rekayasa lain dengan memakai teknologi berkualitas tinggi yang mereka punya. Dan dari segi ekonomi, apabila berhasil, mereka bisa mendapatkan apresiasi dari Negara lain dan hasil kultur jaringan itu bisa jadi layak untuk diekspor untuk dibudidayakan di Negara lain juga. 

Sementara itu, dari sisi Negara yang gen plasma nutfah nya diambil, mereka harus bertindak tegas terhadap Negara-negara maju yang mengambil gen plasma nutfah mereka. Jangan sampai mereka dibodohi Negara-negara maju itu dengan asal mengambil tanpa mendapatkan keuntungan sedikit pun. Misalnya saja mengadakan perjanjian / kontrak dengan Negara-negara maju yang mengembangkan teknologi ini dengan Negara-negara pemilik gen plasma nutfah ini. 

Selain itu, Negara pengembang gen juga bisa melakukan kolaborasi rekayasa dengan Negara pemilik gen dengan memakai teknologi dari Negara pengembang yang merupakan Negara maju  dan pastinya didampingi tenaga ahli dan juga ada orang dari Negara pemilik gen itu yang ikut serta dalam kegiatan rekayasa ini agar nantinya dapat dikembangkan di kedua Negara baik Negara pemilik gen maupun Negara pengembang gen agar nantinya keuntungan yang diperoleh sama-sama didapatkan oleh kedua pihak itu .

Selain alasan di atas, alasan lain mengapa saya menyetujui pernyataan seperti pada di atas tadi adalah karena kultur jaringan itu mudah, murah, praktis dan tidak memerlukan tempat yang luas, serta hasilnya seragam serta berkualitas. Jika gen plasma nutfah yang dapat mewariskan sifat dapat diambil dari Negara lain dengan segala prosesnya, berarti Negara tersebut tidak perlu membawa tanaman dengan ukuran besar yang dapat memakan banyak tempat untuk dibawa ke Negara tersebut, cukup membawa jaringan meristem yang akan dikultur itu. 

Biayanya murah, alat dan bahan yang dipakai tidak rumit dan tidak memerlukan peralatan khusus. Caranya praktis dan tidak memerlukan tempat yang luas, media yang dibutuhkan untuk kultur jaringan mudah, media yang baik adalah media yang dapat menyediakan berbagai macam nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan itu sendiri, seperti vitamin, mineral, sumber karbohidrat, serta zat untuk mengatur hormon, bahkan terkadang kita pun harus menambahkan zat-zat tersebut ke media yang dipakai untuk kultur jaringan itu. 

Tak butuh banyak tempat, kultur jaringan hanya butuh tempat steril untuk menghindari tanaman tersebut terkena kontaminasi dari bakteri, kuman, dan berbagai zat berbahaya lainnya, biasanya tempat yang steril merupakan ruangan yang tidak berukuran besar. Selain tempat yang steril, proses yang dilakukan pada kultur jaringan juga harus steril untuk tujuan yang sama tadi pula, tempat yang dipakai pun memerlukan cahaya, tekanan udara, dan suhu yang baik juga tentunya. 

Hasilnya seragam dan berkualitas, gen plasma nutfah yang merupakan gen yang mampu untuk mewariskan sifat, berarti apabila gen plasma nutfah yang diambil merupakan gen dengan kualitas dan mutu yang unggul, berarti keturunan yang dihasilkan dari indukan itu berapapun jumlahnya akan menghasilkan hasil yang seragam tanpa memedulikan keadaan iklim dan cuaca di Negara tersebut, berarti Negara manapun bisa melakukan teknologi kultur jaringan ini sekalipun Negara yang keadaan alamnya jauh berbeda dengan Negara pemilik gen plasma nutfah tadi .

Tahapan-tahapan pada kultur jaringan pun harus dilakukan secara benar dengan diawali pemilihan tanaman induk yang baik sebagai sumber eksplan, tanaman tersebut harus memiliki gen plasma nutfah yang baik dan unggul, tingkat organisasinya pun harus jelas, jenisnya, spesiesnya, maupun gennya. Selanjutnya adalah inisiasi kultur, dimana eksplan yang kita pilih harus jelas untuk memilih manakah bagian yang paling baik untuk proses kultur selanjutnya. Lalu, tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan sterilisasi pada bagian yang telah kita pilih tadi. 

Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan cairan etanol ataupun laminar air flow. Berikutnya, ada multiplikasi untuk melipat gandakan tanaman, dengan cara merangsang pembentukan pada tunas adventif. Setelah itu, tanaman kultur bisa dipindahkan ke lingkungan luar. Prosedur terakhir adalah aktimalisasi, hal ini menjadi proses yang terpenting dalam kultur jaringan, karena pada tahapan ini tanaman yang terbiasa berada dalam kondisi steril akan dipindahkan pada kondisi alam terbuka, tanaman hasil kultur ini harus siap untuk hidup di tempat baru dan siap pula untuk diindukkan. Maka, kultur jaringan akan dinyatakan berhasil jika semua tahapan dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya pun baik pula .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun