Mohon tunggu...
Julius Cesar Hassan
Julius Cesar Hassan Mohon Tunggu... profesional -

Highrise Building Architect from TU Berlin - Germany and Master in Development Management, from Asian Institute of Management, Manila - Phillippines. Married to Rieny Hutami AF, Father of three Children, Moslem, and I like very Much Reading, Travelling and Lecturing, Working as Consultant For People Skills Development by Consulting, Training In Door, as well as Out Door Activities. I am interested in Politics mainly analyzing the phenomenas of this current situation.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KORUPSI dan Partisipasi dalam Kehidupan Politik

6 Januari 2010   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:36 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

termasuk tindak korupsi adalah mengukur sukses di bidang politik dengan kemenangan yang diraih dalam pemilihan umum, bila kemenangan itu diraih dengan cara menyembunyikan kebenaran atau mengungkapkan kebenaran hanya pada saat - saat yang menguntungkan selama pemilihan umum berlangsung, jika kita perhatikan, apakah hal ini telah terjadi pada pemilu 2009 yang baru lalu ? silahkanlah menilainya sendiri menurut pendapat dan keyakinan masing - masing .... termasuk tindak korupsi bila pejabat pemerintah dan politisi membagi - bagikan kemudahan dan proyek kepada partai - partai politik dan organisasi - organisasi lain untuk mempengaruhi mereka agar mereka mau mengesampingkan etika dan integritas intelektual mereka. Apakah hal ini telah terjadi di negara yang kita cintai bersama  ini ?, silahkanlah menilainya sendiri menurut pendapat dan keyakinan masing - masing ..... termasuk tindak korupsi bila kita lupa bahwa partisipasi dalam kehidupan politik atau pemerintah memerlukan persiapan, jiwa sosial, kesediaan melayani orang lain, dan konsisten dalam kata dan perbuatan. tetapi kita jangan lupa bahwa pejabat - pejabat yang terpilih melalui pemilihan umum bukan satu - satunya pihak yang bersalah melakukan korupsi. ada bentuk - bentuk korupsi yang muncul dari loyalitas yang salah tafsir, dari kepatuhan yang membabi buta, dan dari kecenderungan anak buah yang mengambil muka atasan, jika kita perhatikan, apakah hal ini juga terlihat dari statemen - statemen para pengamat / pejabat publik yang berlatar belakang kesetiaan terhadap salah satu partai peserta / pemenang pemilu ? silahkanlah menilainya sendiri menurut pendapat dan keyakinan masing - masing ....... kita harus bertanya pada diri sendiri mengenai kemungkinan akibat - akibat yang timbul dari korupsi yang ditemukan dalam tindak merahasiakan kebenaran dan dalam kesetiaan yang palsu..., jika kita perhatikan, apakah hal ini mungkin  tercermin dari jawaban - jawaban para pejabat yang dipanggil pansus angket kasus bank century di DPR akhir - akhir ini  ? silahkanlah menilainya sendiri menurut pendapat dan keyakinan masing - masing ... kita harus menyadari bahwa pemilih juga mempunyai tanggung jawab, yaitu memilih pejabat pemerintah yang jujur, cekatan, mampu bekerja, mengabdi pada kebenaran, dan menghargai nilai - nilai ini, kedepannya, jika saat ini belum dapat merealisasikannya.... Memberantas Korupsi bukanlah tujuan akhir. Memberantas Korupsi adalah perjuangan melawan perilaku culas dalam pemerintahan, dan merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas, yakni menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, efektif, adil dan efisien..., semoga tujuan ini dapat dicapai bangsa Indonesia dalam waktu yang tidak terlalu lama, amiennn...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun