Mohon tunggu...
Julius
Julius Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Suka menghayal, membaca, di balik kacamata dan tumpukan buku -- -- -- --

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: John

16 Januari 2024   06:14 Diperbarui: 2 Maret 2024   21:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/id-id/@cottonbro/

John duduk dengan tenang di meja perjudian yang penuh dengan asap rokok dan ketegangan. 

Wajahnya yang tenang menyembunyikan keahlian luar biasa dalam memainkan kartu slot gacor hari ini.

Dia dikenal sebagai ahli poker yang misterius, selalu mengenakan topi rendah yang menutupi sebagian besar wajahnya.

Pertandingan berjalan sengit, lawan-lawannya terus mencoba membaca ekspresi John, tetapi sia-sia. 

Keterampilan John dalam menggertak membuatnya sulit diprediksi. Setiap kali dia duduk di meja, atmosfer menjadi sarat dengan ketidakpastian.

Saat permainan mencapai tahap puncak, John memiliki tumpukan chip yang cukup besar di depannya. 

Namun, lawannya yang tidak mau menyerah terus menantang dengan taruhan tinggi. 

Sebuah kartu terakhir diambil dari tumpukan, dan suasana tegang menggantikan gemuruh sebelumnya.

Dengan hati-hati, John meletakkan kartu terakhir di meja. Serentetan senyuman muncul di wajahnya ketika lawan-lawannya menyadari bahwa mereka telah kalah. 

John menyatukan semua chip di tengah meja, merayakan kemenangannya yang luar biasa.

Sebagai pemenang, John meninggalkan meja tanpa kegembiraan berlebihan. Dia tahu keberuntungan bisa berubah sewaktu-waktu. 

Dalam keberhasilannya, dia tidak melupakan aspek keterampilan dan kebijaksanaan dalam berjudi.

Dalam kegelapan luar kasino, John menatap langit malam dengan pikirannya yang tenang. 

Kemenangannya bukan hanya tentang uang, tetapi tentang menguasai seni poker. 

Dia melangkah keluar dari pintu dengan langkah mantap, meninggalkan meja judi dengan cerita kemenangan yang akan dikenang oleh mereka yang menyaksikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun