Mohon tunggu...
Julius
Julius Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Suka menghayal, membaca, di balik kacamata dan tumpukan buku -- -- -- --

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hidup di Kota Metropolitan

22 Desember 2023   05:29 Diperbarui: 23 Desember 2023   07:40 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota besar yang tak pernah terlelap,
Dalam alun kesibukan yang tak berkesudahan,
Hidup berselubung dalam kerumitan tak terhitung,
Metropolis membingkai, sulitnya tiap langkah.

Gemuruh lalu lintas, irama getaran kota,
Di jalan raya yang tak pernah berhenti,
Langkah kaki tercebur dalam beton dan aspal,
Sulitnya hidup, dalam gemerlap neon dan debu.

Gedung tinggi menjulang seperti penjara,
Pandangan terhalang oleh dinding beton,
Mimpi-mimpi kecil terperangkap di antara,
Sulitnya di kota yang tak pernah berhenti bicara.

Sibuk dan terburu, seperti arus sungai yang deras,
Hati-hati terombang-ambing dalam lautan manusia,
Di antara keramaian, jiwa mencari sejengkal ruang,
Sulitnya hidup, dalam pusaran beton dan besi.

Namun, di sela-sela kesulitan, ada ketangguhan,
Seperti bunga yang tumbuh di antara puing-puing,
Bertahan, merayakan kehidupan yang tak terduga,
Di metropolitan, di mana sulitnya hidup bersemi.

Kota besar, pelukan besarnya merengkuh,
Meski sulit, namun di dalamnya ada kehidupan,
Sebuah cerita di setiap lorong dan simpang,
Di metropolitan, sulitnya hidup tetap menjadi tinta.

Janganlah hilang harapan di antara gedung tinggi,
Meski sulit, masih ada cahaya yang bersinar,
Di kota yang tak pernah berhenti berdetak,
Kehidupan terus berdansa, walau sulit dihargai.

Jumat, 22 Desember 2023

Julius

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun