Mohon tunggu...
Julius Adetya
Julius Adetya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eritroblastosis Fetalis, Warisan Darah Daging Orang Tua

25 November 2017   22:40 Diperbarui: 26 November 2017   00:00 17387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanakah Eritroblastosis Fetalis dapat terjadi? 

Eritroblastosis Fetalis hanya dapat terjadi ketika ibu dengan Rh negatif peka dengan bayi yang memiliki Rh positif ketika hamil. Kepekaan terjadi ketika darah ibu dengan Rh negatif terpapar oleh darah bayi Rh positif selama hamil, dan saat terpapar tubuh ibu meresponnya dengan menghasilkan antibodi yang melawan sel darah Rh positif dan dikatakan peka. Pada kehimlan pertama dengan bayi Rh positif dari ibu Rh negatif, aliran darah ibu tiak memiliki antibodi karena belum terpapar sebelumnya.

 Namun, saat persalinan, campurn darah bayi dan darah ibu menimbulkan kepekaan. Pada kehamilan kedua dengan bayi Rh positif, keberadaan antibodi dalam darah ibu menyerang sel darah merah bayi melalui plasenta hingga pada waktu persalinan menyebabkan Eritroblastosis Fetalis. 

Hal ini merupakan ancaman bagi keselamatan bayi karena dapat menyebabkan peahnya sel-sel darah merah, menyebabkan anemia dan ikterus. Bayi baru lahir biasanya memerlukan transfusi darah dan pengawasan secara ketat. Ketika Eritroblastosis Fetalis terjadi sewaktu kehamilan, transfusi darah intrauterin diperlukan untuk mencegah kematian bayi di dalam kandungan. Jadi jika sudah terjadi Eritroblastosis Fetalis, cara untuk mencegah kematian sang bayi yaitu dengan diadakannya transfusi darah intrauterin. 

Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan suatu kelainan hemolisis (pecahnya sel darah merah) pada janin yang akan nampak pada bayi yang baru lahir karena perbedaan golongan darah dengan ibunya. Diakibatkan oleh alloimun antibodi (anti-D atau inkomplit IgG antibodigolongan darah ABO) dan merupakan salah satu komplikasi kehamilan. Antibodi maternal isoimun bersifat spesifik terhadap eritrosit janin dan timbul sebagai reaksi terhadap antigen eritroit janin. Penyebab hemolisis terbanyak pada neonatus adalah pasase transplasental antibodi maternal yang merusak eritrosit janin. 

Secara garis besar, terdapat dua tie penyakit inkompabilitas yaitu : inkompabilitas Rhesus dan inkompabilitas ABO. Keduanya mempunyai gejala yang hampir sama, tetapi penyakit Rh lebih berat karena antibodi anti Rh yang melewati plasenta lebih menetap bila dibandingkan dengan antibodi anti-A atau anti-B. Insiden pasien yang mengalami inkompabilitas Rhesus (Rhesus negatif) adalah 15% pada ras berkulit putih dan 5% pada ras berkulit hitam dan jarang pada ras Asia.

Penyebab Eritroblastosis Fetalis

Produksi Eritroblastosis Fetalis yang berlebihan dapat menyebabkan pembesaran hati dan limpa yang selanjutnya dapat menyebabkan rusaknya hepar dan ruptur limpa. Produksi Eritroblas ini melibatkan berbagai komponen sel-sel darah seperti platelet dan faktor lainnya untuk pembekuan dara. Pada saat berkurangnya faktor pembekuan dapat menyebabkan terjadinya pendarahan yang banyak dan dapat memperberat komplikasi. Lebih dari 400 antigen terdapat pada permukaan eritrosit, tetapi secara klinis hanya sedikit yang penting sebagai penyebab penyakit hemolitik. Kurangnya antigen eritrosit dalam tubuh berpotensi menghasilkan antibodi jika terpapar dengan antigen tersebut. Antibodi tersebut malah berbahaya terhadap diri sendiri pada saat transfusi atau berbahaya bagi janin.

Perbedaan faktor golongan darah ini akan mengakibatkan terbentuknya sistem imun (antibodi) ibu sebaagai respon terhadap sel darah bayi yang mengandung suatu antigen. Eritroblastosis fetalis biasanya terjadi apabila bayi bergolongan darah rhesus positif sedangkan ibu bergolongan darah rhesus negatif. 

Uji Umum Anemia Hemolitik  dengan Hitung Darah Lengkap (CBC)

Tes ini memeriksa tingkat hemoglobin dan hematokrit. Rendahnya tingkat  hemoglobin atau hematokrit merupakan tanda anemia. CBC juga memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah. Apabila terdapat Hasil yang abnormal mungkin merupakan tanda dari anemia hemolitik, gangguan darah yang berbeda, infeksi, atau kondisi lain. CBC melihat rata-rata corpuscular volume/ Mean cospucular volume (MCV). MCV adalah ukuran dari ukuran rata-rata sel darah merah. Hasilnya mungkin petunjuk mengenai penyebab anemia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun