Mohon tunggu...
julitapuspita
julitapuspita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Here to express my hobby✨

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisa Secangkir Kopi

12 Desember 2024   10:44 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:44 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Segelas Kopi di Kafe (Pexels.com/Asaad Alabri)

Arya ingin membantah, tapi entah kenapa dia tidak bisa. Ada sesuatu pada Karina yang membuatnya merasa nyaman, meskipun mereka baru bertemu.

"Sebenarnya aku lagi malas ngobrol," kata Arya akhirnya.

"Bagus," sahut Karina sambil menopang dagu. "Aku juga lebih suka dengar cerita orang lain."

Arya tertawa kecil. Entah karena keberanian Karina, atau karena dia memang sudah lama tidak punya seseorang untuk mendengarkan. Maka, malam itu, tanpa disadari, dia mulai bercerita. Tentang pekerjaannya yang berantakan, tentang teman-temannya yang baru saja menjauhinya, dan tentang perasaan hampa yang terus membayanginya belakangan ini.

Karina mendengarkan dengan serius, tanpa memotong. Sesekali dia mengangguk, atau mengeluarkan gumaman kecil.

"Kamu tahu rasanya nggak dihargai?" tanya Arya di akhir ceritanya.

"Tahu," jawab Karina tanpa ragu. "Tapi aku juga tahu, kita enggak hidup untuk dihargai orang lain. Kita hidup buat diri kita sendiri."

Arya terdiam. Kata-kata itu sederhana, tapi terasa seperti tamparan.

Karina tersenyum, lalu berdiri. "Kopi kamu udah dingin. Nggak enak kalau diminum sekarang."

"Eh, mau ke mana?" Arya bertanya, bingung.

"Balik ke meja aku," jawab Karina sambil menunjuk ke sudut lain kafe. "Tugas aku di sini udah selesai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun