Mohon tunggu...
Julita Manurung
Julita Manurung Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Sistem Informasi Universitas STMIK Triguna Dharma

Saya hobi nonton, hobi makan. Pokoknya hobi yang membuat batin saya bahagia itu udah pasti.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Online Ternyata Tak Seindah yang Saya Bayangkan

16 Mei 2020   21:19 Diperbarui: 16 Mei 2020   21:30 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 14 Mei 2020 yang lalu, dosen saya yang sering dipanggil dengan miss cantik memberikan sebuah tugas sederhana, yaitu masing-masing mahasiswa harus bisa membuat 5 buah pertanyaan dari materi yang telah di berikan lewat google classroom.

Setelah masing-masing mahasiswa sudah membuat 5 buah pertanyaan, selanjutnya masing-masing mahasiswa tersebut harus menunjuk siapa temennya yang akan menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya.

Setelah sesi tanya jawab selesai, dosen mengharuskan setiap mahasiswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibagikan pada hari itu. Untungnya, maksimal batas pengumpulan tugas sederhana ini sampai pukul 00.00.

Materi yang diberikan oleh dosen saya saat itu ialah mengenai Dasar Digital Marketing. Maklumlah, pelajaran yang sedang saya ikuti saat itu adalah teknik periklanan.

Di bawah ini adalah foto tugas saya dalam membuat 5 buah pertanyaan dan juga kesimpulan dari materi yang sudah saya baca, dan saya pahami. Tidak banyak memang kesimpulannya, karena saya sedang tidak membuat jurnal. Jadi, saya membuat kesimpulan itu dari apa yang sudah saya pahami saja. 

dokpri
dokpri
Menurut saya, tugas yang mendadak/tiba-tiba seperti ini sangat membantu mahasiswa agar tidak malas walaupun kuliah dilaksanakan secara online. Ya, walaupun kadang deg-degan karena takut telat ngumpul, tapi momen inilah yang membuat mahasiswa untuk berpikir keras, kreatif dan inovatif.

Sebab, jika kuliah online hanya sekedar menerima materi dari dosen tanpa adanya penjelasan yang membuat mahasiswanya semakin berkembang pikirannya, kuliah online hanyalah sia-sia.

Malahan di situasi seperti ini, yang makin terpuruk itu adalah mahasiswa. Kuota habis, ilmu tak dapat, kesepian semakin mendalam karena kuliah online seperti nonton drakor. Hanya bisa melihat, namun tidak dapat bergabung/ ikut serta didalamnya.  

Saya berharap, tulisan saya ini dapat sampai maknanya dan dibaca oleh mahasiswa-mahasiswa yang saat ini mengalami kondisi yang sama seperti saya. Mari berjuang, walaupun kita harus belajar di rumah.

Tetap tingkatkan ilmu yang diberikan oleh dosen. Pelajari materi yang ada dan praktekkan pelajaran yang perlu dipraktekkan. Percayalah, kuliah online ini hanyalah sementara, untuk menguji tingkat kesabaran kita sebagai mahasiswa. Semangat!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun